Lihat ke Halaman Asli

fauziah

penulis segala hal

Pergaulan Remaja Kebablasan.... Why?

Diperbarui: 10 Agustus 2023   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Depok Pos

Pergaulan remaja saat ini membuat kita para orangtua kudu waspada. Berdasarkan data dari BKKBN terungkap bahwa direntang umur 14 hingga 15 tahun sebanyak   20 % sudah melakukan hubungan seksual, usia 16 hingga 17 tahun sebesar 60 % dan diumur 19  sampai 20 tahun sebanyak 20 %.

Miris bukan ? mereka yang seharusnya menjadi penerus bangsa , malah hanyut dalam arus pergaulan bebas. Sebagai orangtua tentu sangat mengkhawatirkan hal ini. Tapi  tanpa disadari orangtua juga memberi peluang untuk menghantarkan pada anak-anak sedemikian.  Ketika orangtua sibuk mencari penghidupan, anak-nak yang bebas tanpa pengawasan berbuat semaunya.

Pengaruh tayangan TV, sosial media dan infiltrasi budaya barat dan budaya negara-negara lain dengan adegan2  pacaran, berdua-duaan dan yang bahkan mengarah pada hubungan seksual mudah didapati di gadget anak. Wajar anak mudah terpengaruh dan akhirnya mencoba mempraktekkan.

Infiltrasi budaya  asing yang serba bebas masuk dengan mudahnya. Membentuk pemahaman dan akhirnya melahirkan perilaku yang rusak ditengah remaja. Bagi mereka gaul bebas adalah trend yang harus diikuti. Melakukannya bukan hal yang salah karena sebagian besar telah melakukannya.

Kerusakan ini juga sangat didukung atau bisa dikatakan lahir dari asas kehidupan yang diterapkan saat ini. Sekularisme atau paham yang memisahkan agama dari kehidupan, melahirkan  berbagai kebebasan, diantaranya adalah kebebasan berprilaku. Akhirnya remaja menganggap apapun yang mereka lakukan itu terserah mereka, tak peduli halal dan haram, benar atau salah , yang penting happy  dan semua keinginan mereka terpuaskan.

Melihat kondisi remaja yang semakin rusak pergaulannya, tentu negara tak tinggal diam. Solusi yang ditawarkan adalah pendidikan seks dan reproduksi dini.  Jadi remaja diberikan pemahaman terkait seks dan juga reproduksi agar mereka paham apa akibat dari hubungan yang mereka lakukan.  Alih-alih mereka berhenti justru aktivitas gaul bebas remaja terus saja meningkat.

Mengapa ? karena pemicu terjadinya gaul bebas terus saja di produksi. Contoh sinetron yang mengajakkan pacaran selalu hadir menghiasi layar kaca kita di rumah. Belum lagi film-film drama korea yang  selalu dibumbui dengan adegan percintaan serta conten di sosmed yang sangat mudah diakses bahkan dibuat sendiri oleh remaja kita.  Lantas sampai kapan ini semua akan terus terjadi adakah solusi yang benar dan membawa kepada terselamatkannya remaja kita dari budaya gaul bebas ini ?

Manusia adalah makhluk ciptaan Allah, apakah Allah membiarkan manusia begitu saja tanpa aturan ? tentu tidak. Allah Sang Pencipta -Al Khalik juga Sang Pangatur  Al Mudabbir telah menurunkan seperangkat aturan untuk manusia.  Aturan tersebut akan membuat manusia dapat menjalani kehidupan ini dengan baik dan benar. Termasuk ketika kita mencari solusi terhadap masalah gaul bebas remaja saat ini, Islam telah menurunkan seperangkat aturan pergaulan laki-laki dan perempuan.  Dalam Islam laki-laki dan Perempuan terpisah, interaksi yang diperbolehkan hanyalah dalam bidang Pendidikan, Kesehatan, peradilan dan muamalah.

Ketika demikian aturannya, maka tayangan perangsang syahwat tentu tidak akan ditemui dalam Islam, karena interaksi laki-laki dan perempuan terbatas. Dan kalaupun sampai terjadi aktivitas perzinahan maka hukumannya sangat lah tegas. Dicambuk 100 kali untuk yang belum menikah dan dirajam untuk yang sudah menikah. Aktivitas yang mendekati zina juga akan dihukumi ta'zir oleh khalifah, maka semua warga negara remaja, dewasa dan anak-anak akan terjaga dan pergaulan yang salah.

Penerapan aturan Islam sedemikian tak akan mungkin dalam sistem saat ini. Penerapan syariah Islam kaffah hanya akan terwujud dalam bangunan khilafah. Sistem inilah yang akan menyelamatkan generasi dari bahaya gaul bebas. Sistem inilah yang akan melahirkan generasi cemerlang yang membawa kepada kemajuan peradaban Islam yang akan datang. Wallahu'alama bi showab.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline