Perencanaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan di MIN 2 Kota Bandung: Strategi Menuju Madrasah Unggul dan Berdaya Saing
Fauziah Habibilah
(Mahasiswi Pascasarjana Program Studi Manajemen Pendidikan Islam Semester 1 Kelas E UIN Sunan Gunung Djati Bandung)
Tulisan ini disarikan dari Laporan Mini Riset Individu serta Modul Ajar Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan Part 3 yang diberikan oleh Prof. Dr. H. A. Rusdiana, Drs., M.M., Sebagai dosen pengampu.
Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 2 Kota Bandung berkomitmen menjadi lembaga pendidikan Islam berkualitas melalui perencanaan pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang sistematis, komprehensif, dan berorientasi pada masa depan. Perencanaan ini mencakup aspek kuantitas, kualitas, kompetensi, dan kesejahteraan PTK guna menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan kondusif. Tujuannya adalah mendukung pendidikan berkualitas yang mampu melahirkan generasi unggul dan berdaya saing.
Pertama: Dalam perencanaan PTK adalah analisis kebutuhan secara mendalam. Analisis ini mencakup aspek kuantitatif, seperti jumlah PTK yang diperlukan berdasarkan proyeksi jumlah siswa, serta aspek kualitatif yang melibatkan kompetensi dan karakteristik PTK. Pertumbuhan jumlah siswa menentukan rasio guru-siswa yang ideal untuk menjaga kualitas pembelajaran. Selain itu, perkembangan kurikulum, baik dari Kementerian Agama maupun kebutuhan lokal, mempengaruhi kebutuhan PTK dengan kompetensi khusus, seperti program bilingual, robotika, atau pengembangan minat dan bakat siswa. Pemetaan kompetensi PTK yang ada juga menjadi prioritas untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan, serta kebutuhan pelatihan yang relevan. Perencanaan ini harus selaras dengan visi, misi, dan tujuan strategis madrasah, serta mempertimbangkan tren pendidikan global dan kondisi sosial budaya masyarakat sekitar.
Kedua: Berdasarkan analisis tersebut, MIN 2 Kota Bandung dapat menerapkan beberapa strategi perencanaan PTK. Proses rekrutmen PTK baru harus dilakukan secara transparan, adil, dan kompetitif untuk memastikan terpilihnya tenaga pendidik yang berkualitas dan sesuai kebutuhan. Selain itu, pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan (PGBK) menjadi elemen penting untuk meningkatkan kompetensi PTK yang ada. Program pelatihan ini dapat dilakukan melalui workshop, seminar, pelatihan daring, atau pendidikan lanjutan. Strategi lain yang tak kalah penting adalah pengembangan karir PTK dengan memberikan peluang promosi, rotasi tugas, atau kesempatan melanjutkan pendidikan. Program retensi PTK juga perlu diperhatikan, seperti menyediakan kesejahteraan yang layak, menciptakan lingkungan kerja kondusif, dan memberikan apresiasi terhadap kinerja. Untuk memperluas akses terhadap calon PTK berkualitas, madrasah juga dapat menjalin kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga pendidikan lainnya.
Ketiga: Monitoring dan evaluasi berkelanjutan menjadi kunci keberhasilan perencanaan PTK di MIN 2 Kota Bandung. Monitoring dilakukan secara berkala untuk memastikan pelaksanaan rencana berjalan sesuai target, sementara evaluasi mengukur efektivitas dan efisiensi strategi yang diterapkan. Indikator keberhasilan mencakup peningkatan kompetensi PTK, kualitas pembelajaran, serta prestasi siswa.
Natizah: Dengan perencanaan yang matang, strategi yang tepat, dan evaluasi yang konsisten, MIN 2 Kota Bandung dapat memastikan tersedianya PTK yang berkualitas, kompeten, dan berdedikasi. Hal ini akan mendukung terciptanya lulusan yang unggul, berakhlak mulia, dan siap menghadapi tantangan masa depan. Pendekatan holistik ini menjadi fondasi bagi MIN 2 Kota Bandung untuk menjadi madrasah yang unggul dan berdaya saing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H