Candi diatas awan, itulah julukan yang tepat untuk candi cetho yang berada dilereng gunung Lawu dengan ketinggian 1496 meter diatas permukaan laut yang berlokasi di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar.
Candi cetho sendiri merupakan situs sejarah peninggalan kerajaan majapahi yang bercorak hindu dan bangunannya berupa punden berundak, namun apabila diamati dari patung-patungnya merupakan ciri khas dari kebudyaan Sumeria, Maya, Yunani, dan Romawi kuno.
Candi cetho juga merupakan salah satu jalur yang digunakan untuk pendakian ke gunung lawu sehingga tak jarang pengunjung banyak menemui pendaki yang naik maupaun turun.
Perlu diketahui akses jalan menuju candi cukup menanjak dan berkelak-kelok serta sedikit sempit sehingga perlu berhati-hati, namun akan terbayar dengan keindahan alam yang disuguhkan selama perjalanan.
Candi cetho mulai beroperasi pukul 09.00-17.00. Harga tiketnya pun cukup murah yaitu sebesar Rp 7.000 saja dan biaya parkir Rp 2.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil. Setelah membeli tiket, pengunjung akan diarahkan petugas untuk mengisi data diri berupa nama dan asal kemudian akan dipakaikan kain poleng dipinggang dan kain ini tidak boleh dilepas sebagai bentuk penghormatan.
Setelah itu, pengunjung dipersilahkan untuk mengelilingi kompleks candi dan banyak spot foto yang sayang jika dilewatkan apalagi candi cetho sendiri menghadap ke arah barat sehingga pengunjung akan dimanjakan dengan hamparan perkebunan teh yang hijau, persawahan dengan metode terasering, serta gunung merapi dan merbabu jika beruntung. Selain itu, mengunjungi candi ketika sore hari akan dapat menikmati matahari terbenam dengan jelas.
Selain mempunyai keindahan yang mengagumkan, candi cetho juga mempunyai berbagai mitos yang berkembang ditengah masyarakat mengingat candi cetho sendiri merupakan tempat ibadah umat hindu serta sering digunakan untuk berbagai upacara keagamaan sehingga tak heran jika banyak dupa dan juga sesajen.
Menurut cerita yang beredar, candi cetho dibangun sebagai tempat upacara ruwatan, yaitu upacara untuk mensucikan diri dan menolak bala, sehingga bagi wanita yang sedang berhalangan diharap untuk tidak mengunjungi candi ini.
Pengunjung juga diharuskan untuk bersikap sopan dan bertutur kata yang baik serta mentaati setiap peraturan yang sudah tertera dalam kompleks candi.
Demikian, sedikit ulasan mengenai candi cetho yang sayang untuk dilewatkan. So, jika kalian tertarik untuk berkunjung, jangan lupa patuhi peraturan dan selalu jaga kebersihan yaa:)
Fauziah Amalia