Lihat ke Halaman Asli

Fauziah Wahyuni Yusuf

SMAN 15 Surabaya (Mahasiswa S-2 TEP UNIPA Surabaya)

Kurikulum Berubah Kompetensi Siswa Meningkat

Diperbarui: 29 September 2023   19:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

             Perkembangan teknologi pada abad 21 dan lajunya ilmu pengetahuan mendorong pola hidup manusia berubah. Perubahan pola hidup ini terjadi pula dalam dunia pendidikan. Pendidikan tidak lagi berfungsi hanya untuk mentransfer ilmu pengetahuan saja, lebih dari itu pendidikan harus mampu menyiapkan peserta didik sebagai pelopor perubahan atau agen perubahan yang mempunyai kemampuan merubah segala aspek kehidupan, Pendidikan juga dipersiapkan untuk mendidik generasi muda agar mempunyai kompetensi yang dibutuhkan di masa yang akan datang, Kompetensi yang dibutuhkan tersebut berupa kepribadian yang berkarakter baik dan mempunyai kemampuan untuk menghidupi diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, lebih jauhnya lagi dapat mengembangkan kehidupan manusia.

              Kurikulum dalam dunia pendidikan adalah panduan inti yang membentuk struktur dan konten pembelajaran di sekolah. Kurikulum bisa diartikan sebagai sebuah rencana dan pengaturan tujuan, konten, metode/cara, dan evaluasi sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum merupakan aspek yang sangat penting dalam menciptakan pengalaman pendidikan yang bermakna dan relevan bagi siswa. Kurikulum dalam dunia pendidikan merupakan salah satu elemen kunci yang memainkan peran penting dalam membentuk masa depan siswa. Perubahan kurikulum bukanlah hal yang asing dalam dunia pendidikan, dan sering kali dikaitkan dengan upaya meningkatkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan siswa.

               Definisi kompetensi menurut peraturan pemerintah No. 32 tahun 2013 pada pasal 1 ayat 4 berbunyi " kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan yang harus dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh peserta didik setelah mempelajari suatu muatan pembelajaran, menamatkan suatu program, atau menyelesaikan satuan pendidikan. Setidaknya ada sepuluh kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik agar ia mampu bersaing di abad ke 21 ini, kompetensi tersebut yaitu keterampilan critical thinking, comunication , leadership, colaboration, adaptability, productivity dan accountability, inovation, global cityzensip, entrepreneurship, serta ability to access , analyze and synthesiz the information. Kompetensi yang menjadi tuntutan di masa depan tersebut menjadi harga mati yang harus dimiliki oleh setiap individu agar ia mampu bersaing dengan individu lainya.

                Mengapa kurikulum harus berubah secara berkala, dan mengapa hal ini sangat penting dalam memenuhi tuntutan dan perubahan yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungan pendidikan? Kurikulum dalam dunia pendidikan adalah sebuah perangkat penting yang membentuk landasan pembelajaran di sekolah yang terus menerus mengalami perubahan, Kurikulum adalah alat yang vital dalam menjembatani siswa menuju kesuksesan di dunia nyata. Perubahan Kurikulum sebagai dorongan peningkatan kompetensi siswa diharapkan dapat: 1). Mengikuti perkembangan masyarakat dan teknologi. Salah satu alasan utama perubahan kurikulum adalah untuk mengikuti perkembangan masyarakat dan teknologi. Dunia saat ini berkembang sangat cepat, dan inovasi teknologi terus berubah. Perubahan kurikulum yang responsif memastikan bahwa siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan keadaan saat ini dan mendatang. 2). Mengakomodasi perubahan di dunia kerja. Lingkungan kerja juga berubah secara konstan. Pekerjaan yang diperlukan di masa depan mungkin sangat berbeda dari pekerjaan saat ini. Dengan perubahan kurikulum, pendidikan dapat mempersiapkan siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses di berbagai bidang pekerjaan. 3). Menyediakan materi yang relevan. Kurikulum yang diperbarui memungkinkan penyediaan materi yang lebih relevan dan aktual. Ini membantu siswa untuk lebih baik memahami keterkaitan antara pelajaran di kelas dengan kehidupan sehari-hari mereka. Pendidikan yang relevan membuat siswa lebih termotivasi dan berpikir kritis. 4). Pengembangan keterampilan penting. Kurikulum yang diperbarui juga memungkinkan fokus pada pengembangan keterampilan yang penting, seperti keterampilan pemecahan masalah, berpikir kritis, berkomunikasi, dan berkolaborasi. Keterampilan-keterampilan ini penting tidak hanya dalam dunia akademis, tetapi juga dalam dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.

               Meskipun perubahan kurikulum dapat memberikan banyak manfaat, ada juga tantangan yang harus dihadapi. Beberapa di antaranya adalah: 1). Waktu dan Sumber Daya: Perubahan kurikulum memerlukan waktu dan sumber daya yang signifikan. Proses perubahan ini dapat memengaruhi pelaksanaan sehari-hari di sekolah dan memerlukan pelatihan untuk guru-guru. 2). Resistensi Terhadap Perubahan: Beberapa guru dan orang tua mungkin merasa tidak nyaman dengan perubahan, terutama jika mereka telah terbiasa dengan kurikulum sebelumnya. Ini bisa menghasilkan resistensi terhadap perubahan yang dapat menghambat implementasi yang efektif. 3). Evaluasi dan Penilaian: Perubahan kurikulum juga memerlukan evaluasi dan penilaian yang sesuai. Penting untuk memastikan bahwa kompetensi yang diharapkan dapat diukur dengan cara yang tepat.

                 Perubahan kurikulum adalah langkah penting dalam memastikan bahwa pendidikan dapat menjawab kebutuhan siswa di dunia yang terus berubah. Dengan memperbarui kurikulum secara teratur, pendidikan dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Meskipun tantangan ada, manfaat jangka panjang dari perubahan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan siswa tidak dapat diabaikan. Pendidikan yang berfokus pada siswa adalah kunci untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi masa depan dengan percaya diri dan kompeten.

                 Seperti contoh perubahan kurikulum sekarang, dari kurikulum 2013 menjadi kurikulum merdeka. Kurikulum merdeka bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) di Indonesia adalah upaya untuk memberikan lebih banyak otonomi kepada sekolah dalam merancang kurikulum mereka sendiri, sesuai dengan kebutuhan, keunikan, dan kondisi masing-masing sekolah. Perbedaan antara kurikulum 2013 (dikenal juga sebagai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan/KTSP) dan kurikulum merdeka dapat mencakup beberapa aspek utama tergantung pada implementasi masing-masing sekolah seperti dalam hal "Kemandirian Sekolah" dimana kurikulum 2013 masih memiliki kerangka yang lebih terpusat dan standar nasional yang ketat yang mengatur mata pelajaran, konten, dan metode pengajaran. Sedangkan kurikulum merdeka memberikan lebih banyak kemandirian kepada sekolah dalam menentukan mata pelajaran, metode pengajaran, dan kurikulum lokal yang lebih sesuai dengan kebutuhan siswa dan lingkungan sekolah.

               Perbedaan yang lain salah satunya adalah dalam hal "Pengembangan Kompetensi Siswa" dimana pada kurikulum 2013 lebih berfokus pada penguasaan materi pelajaran tertentu sedangkan pada kurikulum merdeka  bertujuan untuk mengembangkan kompetensi umum siswa, termasuk keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, berpikir analitis, dan kemampuan berkomunikasi. Penting untuk dicatat bahwa implementasi kurikulum merdeka dapat bervariasi antar sekolah, daerah, atau wilayah yang memiliki pedoman khusus dalam menguraikan kompetensi apa yang diharapkan dari siswa dalam kurikulum ini. Tujuan akhir dari kurikulum merdeka adalah menghasilkan lulusan yang siap untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan dan dapat berkontribusi positif kepada masyarakat.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline