Sebermula hanya perasaan yang berdetak kuat di hati
Kini, perasaan itu telah menziarah pada kubangan sakit tak berempu
Gita jantungku pun rapuh, menggelepuh pada apa- apa yang belum terwujud
Jasmaniku pun runtuh, sedang cintaku padam bagai musim paceklik kalbu
Aku pernah mencintaimu begitu dalam dulu
Tapi seiring detak waktu yang berderit, kita tidak pernah menemukan hakikat dari temu
Kamu bilang, hati siapa yang tahu
Tapi kau hanya tahu, ada yang selalu berdesir dalam hati kala mengingatmu
Lalu harus kusebut apa cinta ini?
Jika ini adalah rahim dari celah petaka yang menghinggapi
Jika ini adalah ujung dari berbagai titik temu lelara