Lihat ke Halaman Asli

Supermoon di Langit Penikmat Bulan (Part2)

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bulan kembali menepati janjinya
Dia datang tepat di langit malam
Perlahan dia mencerah..

Sempat awan hitam melintas kelam
Sesekali iya mengintip di celah-celah awan hitam
Di malam hitam..
Meski tak peduli dengan hitam
Bulan selalu saja berusaha menepati janji tak muram
Berwarna cerah di lukisan malam

Pancaran cahayanya mulai berani meluas..
Mengelilingi bulan hingga meluas
Bulan pun semakin cerah lepas
Tersenyum bebas..

Sketsa awan putih pun tak ingin ketinggalan peran
Di langit cerah dia mendekat perlahan
Mendekati bulan

Di hamparan langit
Goresan awan memanjang tak menyempit
Semakin meluaskan senyum bulan
Tak lama dia menjauh dari lukisan
Malam pancaran sinar bulan

Bulan dengan sinar penuhnya
Dengan pancaran bundar bersinar ceria
Walau mainan langit tak lagi ikut bersama
Bulan masih saja ceria jadi ornamen dalam lukisan
Tak lekang menjauhi lukisan
Lukisan dimensi Penikmat Bulan
Supermoon di langit penikmat bulan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline