Lihat ke Halaman Asli

Meraup Untung di Tengah Pandemi dengan Budidaya Ikan Guppy!

Diperbarui: 10 April 2021   18:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

keepguppies.com

Sampai saat ini jumlah kasus COVID-19 terus meningkat. Pemerintah terus menerapkan berbagai sistem baru untuk menekan laju pertumbuhan COVID-19, seperti rajin mencuci tangan dan selalu berada di rumah. Dengan terbatasnya aktifitas manusia, menyebabkan banyak orang menjadi kurang produktif dalam kesehariannya.

Berbudidaya ikan guppy dapat menjadi salah satu inovasi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan produktivitas. Ikan dengan nama ilmiah Poecilia reticulata ini memang sedang naik daun di tengah masyarakat. Peminat ikan guppy melonjak drastis di marketplace selama pandemi. Hal ini dikarenakan ikan guppy memiliki warna yang beragam dengan perawatan yang cukup mudah sehingga dapat dilakukan oleh siapapun termasuk para pemula. Selain itu harganya yang terjangkau dengan cara pembudidayaan yang mudah membuat orang-orang memelihara hingga membudidayakan ikan guppy.

Cara budidaya ikan guppy:

1.  Persiapan Wadah Budidaya

  • Wadah yang dapat digunakan berupa baskom, ember, ataupun toples dengan ketinggian beriksar antara 30-50 cm.
  • Mengisi wadah dengan air jernih sebanyak 2/3 ketinggian wadah.
  • Menambahkan garam ikan secukupya
  • Memasukkan 1-2 lembar daun Ketapang
  • Menambahkan tanaman air
  • Setelah semuanya dilakukan, air dalam wadah di endapkan selama 1-2 hari

2.  Pemilihan indukan yang baik

  • Indukan ikan guppy yang siap kawin memiliki usia 4-5 bulan
  • Indukan betina biasanya berwarna kusam, memiliki perut bulat serta cenderung pasif
  • Sedangkan indukan jantan memiliki warna yang cerah serta perut yang langsing

3.  Pemisahan induk

  • Indukan ikan guppy jantan dan betina dipisahkan dalam wadah yang berbeda
  • Pemberian pakan berupa daphnia atau moina selama 2 kali sehari
  • Penggantian air dilakukan selama 1-3 hari dengan mengganti 1/3 nya

4.  Pemijahan

  • Pemijahan dapat dilakukan secara sepasang atau massal dengan perbandingan jantan dan betina 1:5 pada pemijahan massal
  • Pemijahan dilakukan dengan memasukkan indukan betina terlebih dahulu pada pagi hari disusul indukan jantan pada sore hari
  • Proses pemijahan dapat berlangsung selama 4-7 hari

5.  Penetasan

  • Mengisi wadah penetasan dengan air dan tempatkan aerator dengan aerasi.
  • Pemberian pakan berupa daphnia atau moina selama 2 kali sehari kepada indukan
  • Indukan dapat menghasilkan 30-100 butir telur dan dapat mengalami 3 kali kehamilan
  • Penggantian air dilakukan selama 1-3 hari dengan mengganti 1/3 nya

6.  Pendederan

  • Persiapkan kolam dengan ukuran 1x1x0,5 m dan 2x2x0,5 m yang terkena cahaya matahari dan ditambahkan tanaman air
  • Penggantian air dilakukan selama 1 minggu dengan mengganti 1/3 nya
  • Pemberian pakan berupa infusoria pada usia 5-10 hari dan memberi pakan kutu air sampai usia 3 minggu
  • Setelah usianya lebih dari 3 minggu pakan dapat diganti berupa cacing sutera dan dipisahkan antara jantan dan betina

Menurut pembudidaya ikan gupi Iwan Kurniawan (38), modal awal untuk berbudidaya ikan guppy sebesar Rp. 350.000. Hingga saat ini, dirumahnya terdapat sekitar 40 jenis ikan guppy hasil persilangan yang masing-masing memiliki harga jual yang tinggi. Iwan menuturkan "Dari hasil budi daya ikan gupi itu setiap bulannya mampu mendapatkan tambahan penghasilan sekitar Rp 8 hingga Rp 9 juta,". Dengan perawatan dan budidaya yang mudah, pembudidayaan ikan guppy dapat menjadi solusi meningkatkan produktivitas sambil mendatangkan untung ditengah pandemi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline