Lihat ke Halaman Asli

Fauzanrasyid

Muhamad Fauzan Rasyid

Hidup Berdampingan Bersama Pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet

Diperbarui: 3 Juli 2021   10:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi Pribadi

 Sempat tidak terima terpapar Covid-19 karena rekah merasa tidak mempunyai gejala sedikitpun. Tetapi, karena Covid-19 kehidupannya mempunyai warna baru dan merasa bersyukur karena merasa masih diperhatikan oleh tuhannya. 

Muhamad Fauzan Rasyid, Bojonggede

Pagi yang terik sangat pas untuk warga komplek waringin elok untuk berjemur badan, begitupun Rekah Buanabawengan yang saya datangi sedang berjemur di halaman rumah dengan menggunakan masker. 

Tepat dihari Rabu pria yang bertubuh besar baru berani menjajaki dunia luar setelah Swab PCR nya genap 7 hari negatif. Pria yang bertubuh tidak kurang dari 90 kg ini bercerita tentang kehidupan di RSDC Wisma atlet. 

Sambil mengajak masuk ke ruang tamu yang berisi banyak foto-foto seni, ia bersender matanya menampakan berseri tersenyum dengan mengawali "mas takut ya saya masih terpapar? tenang aja kok saya udah negatif mas" ujar rekah.

"Berawal kaka saya yang terkena Covid-19 langsung di bawa ke wisma atlet" ujar pria bertubuh besar. Mendengar kabar tersebut keluarganya langsung ke Jakarta untuk Swab Antigen bersama namun hasilnya negatif. 

Keesokan harinya ibunya mendapati gejala demam, pusing dan batuk, karena hal tersebut keluarganya memutuskan melakukan Swab PCR di Klinik daerah Kelapa Gading. 

"Hasilnya keluar besok paginya, saya sama ibu saya positif CT saya 36 CT ibu saya 14, bapak saya negatif" ujar pria berambut kribo. mengetahui hasil tes Swab PCR yang positif sore hari setelah mengetahui hasilnya positif ibu dan rekah langsung menuju ke wisma atlet dengan menggunakan mobil pribadi. Rekah merasa ga ada gejala sama sekali namun positif Covid-19. 

"Saya ga ada gejala sama sekali beda sama kaka dan ibu saya tapi kenapa saya positif" ujar rekah. ia merasa syok tapi ternyata memang dia orang tanpa gejala (OTG).

Rekah menjalani hidup di wisma atlet dengan berdampingan Covid-19 di dalam tubuhnya selama 3 minggu, sekolahnya harus terhenti karena terpapar Covid-19. "saya ga ikut KBM selama 2 bulan" ujar rekah. 

Terhitung dari 30 April sampai 22 Mei 2021 ia tinggal di wisma atlet. Tinggal di wisma atlet membawa kebiasaanya menjadi positif bangun di waktu fajar, melakukan olahraga, berjemur dan tidak lagi menggunakan waktu tidur malamnya untuk beriang gembira bersama teman-temannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline