Lihat ke Halaman Asli

Cara Mudah Membuat Kompos dengan Metode Aerob

Diperbarui: 10 Oktober 2024   20:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://msg3organic.co.id/pembuatan-kompos-metode-aerob/

Kompos merupakan salah satu cara terbaik untuk mengelola sampah organik sekaligus memperbaiki kesuburan tanah. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah kompos metode aerob, di mana proses pembusukan terjadi dengan bantuan oksigen. Metode ini lebih cepat dan menghasilkan kompos berkualitas tinggi. Artikel ini akan membahas langkah-langkah membuat kompos menggunakan metode aerob secara efektif.

Cara Membuat Kompos Aerob

Sebelum memulai proses pembuatan kompos metode aerob, siapkan bahan-bahan berikut:

Bahan yang Diperlukan

  • Sampah organik basah, sisa sayuran, buah, daun hijau.
  • Sampah organik kering, daun kering, kertas, jerami.
  • Sumber nitrogen, seperti kotoran hewan, sisa makanan yang kaya protein.
  • Air secukupnya.
  • Pengaduk
  • Wadah komposter.

Cara Membuatnya

  1. Siapkann wadah komposter lalu tempatkan di area yang mendapatkan sinar matahari cukup, karena panas membantu mempercepat proses pembusukan. Pastikan komposter memiliki ventilasi yang baik untuk masuknya oksigen.
  2.  Mulailah dengan melapisi bagian dasar komposter dengan bahan organik kering seperti daun kering atau jerami. Ini bertujuan untuk memberikan drainase yang baik agar tidak terlalu basah.
  3. Lapisi bahan organik kering dengan sampah organik basah seperti sisa sayuran dan buah. Setelah itu, tambahkan bahan organik kering lagi di atasnya. Pastikan Anda menjaga perbandingan 2:1 antara bahan kering dan basah agar proses dekomposisi berjalan optimal.
  4. Untuk mempercepat proses pembusukan, tambahkan sumber nitrogen seperti kotoran hewan atau sisa makanan kaya protein. Sumber nitrogen membantu bakteri bekerja lebih efektif dalam mengurai bahan organik.
  5. Setelah semua bahan ditambahkan, cek kelembaban tumpukan kompos. Tumpukan harus lembap seperti spons yang diperas, tetapi tidak terlalu basah. Jika terlalu kering, tambahkan air. Sebaliknya, jika terlalu basah, tambahkan lebih banyak bahan kering.
  6. Proses kompos aerob membutuhkan oksigen yang cukup. Aduk tumpukan kompos setiap 2-3 hari untuk memastikan udara masuk ke dalam tumpukan. Ini membantu mempercepat proses dekomposisi dan mengurangi bau tidak sedap.
  7. Suhu dalam tumpukan kompos akan naik seiring dengan berlangsungnya proses dekomposisi. Idealnya, suhu kompos harus berada di antara 55-65C. Jika suhu turun di bawah ini, aduk kembali tumpukan kompos untuk memastikan oksigen tersedia.

Manfaat Kompos Metode Aerob

Kompos aerob memberikan banyak manfaat yang sangat penting bagi tanaman, antara lain adalah:

1. Meningkatkan Kesuburan Tanah

Kompos yang dihasilkan dari metode aerob kaya akan unsur hara penting, seperti nitrogen, fosfor, dan kalium. Unsur-unsur ini sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. Dengan menambahkan kompos ke dalam tanah, Anda akan meningkatkan kesuburan tanah secara signifikan, sehingga tanaman dapat tumbuh lebih subur dan sehat.

2. Meningkatkan Struktur Tanah

Salah satu manfaat utama kompos adalah kemampuannya untuk memperbaiki struktur tanah. Kompos meningkatkan aerasi dan drainase tanah, yang sangat penting untuk pertumbuhan akar. Tanah yang baik tidak hanya mampu menahan air, tetapi juga memungkinkan oksigen untuk masuk ke akar tanaman, sehingga mendorong pertumbuhan yang lebih baik.

3. Menjaga Kelembaban Tanah

Kompos membantu tanah dalam menahan kelembaban lebih baik, yang berarti Anda tidak perlu sering menyiram tanaman. Kelembaban yang stabil sangat penting, terutama di daerah dengan iklim kering atau saat musim kemarau. Dengan kompos, tanah dapat menyediakan air yang cukup bagi tanaman, yang berkontribusi pada pertumbuhan yang optimal.

Kesimpulan

Pembuatan kompos metode aerob adalah cara yang efektif dan mudah untuk mengolah sampah organik. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat menghasilkan kompos berkualitas tinggi dalam waktu yang relatif singkat. Selain itu, metode ini juga mendukung pelestarian lingkungan dan memberikan peluang usaha dalam bidang pertanian organik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline