Lihat ke Halaman Asli

Cita-cita (Pengusaha)

Diperbarui: 22 Oktober 2020   12:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Assalamualaikum semuanya, nama saya Fauzan Kurnia Akbar yang sekarang sedang menjalani pendidikan di SMKN 37 Jakarta jurusan Akomodasi Perhotelan. Disini saya ingin berbagi sedikit cerita cita-cita apa yang ingin saya gapai dan raih di kemudian hari. Semua mencakup alasan, harapan, serta benefit yang di dapatkan.

Kenapa saya memilih pengusaha untuk dijadikan cita-cita dalam hidup saya?

Saya ingin menjadi seorang pengusaha karena dibidang pengusaha ini mencakup berbagai macam hal. Bisnis salah satunya yang merupakan suatu kewirausahaan bagi setiap orang pemegang perusahaan. Untuk menjalani bisnis, dibutuhkan sikap pemenang dan itulah saya. Saya yang tidak mau kalah dengan orang lain, saya yang mau berjuang lebih keras untuk diri saya sendiri dan memenangkan suatu hal yang bagi diri saya dan sekelompok orang terdekat saya bangga akan hasil kerja keras dan jeri payah saya. Dunia bisnis bukan hanya sekedar duduk dan memandang layar komputer. Dunia bisnis selalu banyak rintangan dan masalah. Entah itu masalah keuangan, ataupun masalah yang lainnya. Maka dari itu kita harus siap secara mental untuk menghadapi rintangan dan masalah-masalah yang ada  dalam dunia bisnis.

Setelah siap mental, kita juga harus mempunyai komunikasi/public speaking yang bagus. Yang bisa membuat orang lain percaya pada kita dan rekan kerja kita yang lainnya. Kepintaran komunikasi membuat hubungan antar rekan kerja berjalan lancar, sehingga dapat membuahkan hasil yang insyaallah akan memuaskan bagi suatu perusahaan.

Selapas dari kepintaran berkomunikasi, diri sendiri harus menerapkan disiplin. Disiplin merupakan salah satu tugas yang sangat penting bagi seorang pengusaha. Disiplis tersebut termasuk disiplin waktu dan disiplin soal keuangan. Kurangnya disiplin dapat memicu kegagalan. Misalnya kehilangan klient yang tadinya dapat membuahan hasil yang menguntungkan dan pada akhirnya mengalami kegagalan.

Harapan saya ?

Saya selalu berharap dengan saya belajar dan berpendidikan dari sekarang, suatu saat nanti saya dapat membangun sebuah perusahaan. Mulai dari usaha kecil-kecilan, hingga mencakup berbagai cabang di beberapa daerah. Impian yang saya harapkan satu-satunya adalah ingin membanggakan keluarga dan mengangkat derajat orang tua saya dengan cara menjalani usaha di bidang bisnis ini.

Benefit?

Alhamdulilah diusia saya yang ke 16 ini sedikit-sedikit saya udah ada penghasilan dari usaha kecil-kecilan saya. Alhamdulillah dari kecil saya diajarkan oleh orang tua saya untuk pintar menyisihkan uang untuk keperluan-keperluan yang penting. Jadi, saya tidak mudah boros dalam mengelola keuangan sendiri. 

Benefit awal saya pada penjualan tanaman hias dirumah. Tanaman hias tersebut mencakup tanaman rumahan seperti Daun Hypoestes Polkadot, Calathea Multicolour, Aglonema dan masih banyak lagi. Di benefit pertama ini saya usaha berdua dengan ayah saya yang bermodal tidak cukup banyak karena waktu itu ditawarkan oleh teman kerabatnya ayah dan dihargakan murah. Setelah itu saya mulai berpenghasilan. Berbagai tanaman berbeda harganya. Untuk penghasilan saya kisaran Rp.50.000-Rp.250.000 pertanaman. 

Untuk benefit kedua saya pada penjualan ikan cupang hias dirumah. Nah dipenjualan ini saya benar-benar usaha yang bisa dibilang naik turun keuangannya. Saya bermodal pertama kali kisaran Rp.100.000-Rp.200.000 untuk membeli satu ikan yang bisa dibilang top grade. Setelah itu saya mulai menernak dan membreading satu persatu ikan tersebut. Nah yang saya maksud naik turun keuangannya, semua tergantung jadi/tidak jadinya hasil ternakannya. Bila anak nya jadi dan menghasilkan sebuah ikan baru lagi, saya dapat menjual dan mendapat untung. Ketika anaknya tidak jadi/gagal, maka disitu keuangan saya pun turun. Berbagai ikan berbeda harganya, untuk usaha ini saya berpenghasilan kisaran Rp.50.000-Rp.500.000

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline