Lihat ke Halaman Asli

Lampu Merah Hikmah (1)

Diperbarui: 24 Juni 2015   13:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Hari sudah menjelang malam , jalanan basah.. dan masih ada rintik-rintik berlomba jatuh dikaca mobilku. sambil mendegar nada-nada ringan di stereo, aku berbincang melalui hand phone dgn seorang teman Disebuah perapatan, lampu merah memperlambat laju mobilku, sambil terus berbincang kuinjak rem dan menunggu, Sesaat tiba-tiba kaca mobilku diketuk , aku menoleh.... dan melihat seorang bocah kecil, kurus.. dan berkulit kehitaman , tanda terlalu sering dipanggang matahari .ditangannya mengepit beberapa helai koran yang dilapisi plastik melindungi dari tetes hujan, badannya basah,dan matanya cekung bewarna kekuningan. Aku masih berbincang seraya mengangkat tangan kiriku melambai memberi tanda aku tidak berniat membeli. Tak lama kemudian terdengar lagi ketukan dikaca , aku berpaling dan terlihat wajah sibocah yang semakin dekat disampingku, kembali aku memberi tanda bahwa aku tidak berniat membeli, Kali ketiga sibocah mengetukan tangannya dikaca mobilku, Aku mulai terganggu, ada emosi yang merambat naik kekepalaku ,kubalas mengetuk dari dalam sambil menggeleng aku berucap" tidak". kulihat dia berkata sesuatu, tapi ngga' jelas, aku lebih fokus berbincang di Hand phone dengan temanku dan lagi pula kaca tertutup rapat, Astaga.... dia kembali mengetuk ... ,beraninya dia, .. emosiku memuncak,.Adarah mengalir cepat ke ubun- ubun ku kuturunkan kaca jendela , suaraku meninggi dan membentak ..TIDAK....!!, sang bocah terlonjak kaget mendengar bentakanku,pucat wajahnya dan setengah berlari dia menyingkir kearah mobil dikananku,sempat terdengar ucapannya olehku " Marah...dia .Om.." Aku membuka kaca lebar- lebar, sang bocah terlihat berdiri disebelah mobil kendaraan lain dikananku dan kulihat pengendara mobil itu berdialog dengan sang bocah, Aku mash tetap marah dan berfikir sipengedara berpihak kepada si Bocah , namun sipengedara melemparkan wajah ramah ke arahku, seraya tangannya menunjuk kearah pintu mobilku, Aku sedikit heran..?. dan segera tersadar ..ternyata pintu mobilku tidak tertutup rapat, ya Allah ... si bocah ternyata ingin memberitahukan keadaan itu kepadaku . Aku terdiam .. lampu menyala hijau .. kuinjak pedal gas perlahan... meninggalkan sibocah berdiri pucat dan kedinginan, jalan masih basah. dan aku menyesal.

By Moch.Irzul

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline