Lihat ke Halaman Asli

Fauzan Irvan

Mahasiswa Pascasarjana Prodi Politik dan Hubungan Internasional di Timur Tengah, Universitas Indonesia

Dilema Akhir Tahun dan Ujian Toleransi Kita

Diperbarui: 25 Desember 2017   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

hisbah.net

Dinamika Kehidupan berbangsa dan Bernegara bangsa Indonesia setiap akhir tahunya selalu ramai dan meriah. Banyak yang mengatakan akhir tahun menjadi ujian toleransi dan ujian kebhinekaan bangsa yang berlandaskan pancasila ini. 

Karena setiap akhir tahun ini terdapat suatu peristiwa sejarah dari saudara kita beragama Kristen, yaitu perayaan Natal.  

Perayaan Natal ini semakin meriah karena setiap tahun nya pasti ada perdebatan tentang hukum mengucapkan "Selamat Natal" bagi mereka yang beragama Islam.  

Serta hukum menggunakan atribut natal lain nya.  Dan seakan-akan Natal itu seperti di jelaskan di atas sebagai ujian toleransi dan Kebhinekaan Bangsa Indonesia.

Ada kelompok Islam yang mengharamkan dan ada pula yang membolehkan. Kedua pendapat tersebut berlandasakan ilmu dan pemahaman masing-masing.

Sebelum lebih jauh,  kita akan coba melihat pengertian Toleransi,  Menurut Wikipedia Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup lainnya. 

Sikap toleransi menghindarkan terjadinya diskriminasi sekalipun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. 

Contoh sikap toleransi secara umum antara lain: menghargai pendapat dan/atau pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita serta saling tolong-menolong untuk kemanusiaan tanpa memandang suku/ras/agama/kepercayaannya.

Mengacu penjelasan di atas,  hemat saya Toleransi itu cukup kita menghormati dan membiarkan kelompok lain berkegiatan sesuai keyakinan nya dengan aman dan damai.  

Tanpa kita menganggu dan mengikuti kegiatan nya. Dan tidak boleh ada paksaan kelompok lain untuk mengikuti kegiatan kelompok nya.  Membiarkan kelompok lain berkegiatan tanpa di ganggu dan di paksa adalah cara bijak dalam bertoleransi.

Sebagai umat Islam, toleransi yang ditawarkan adalah toleransi yang sesuai dengan syariat Islam dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline