Lihat ke Halaman Asli

Sejarah dan Perkembangan Teknologi Panel Surya

Diperbarui: 27 Oktober 2017   05:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejarah dan perkembangan teknologi panel surya ~ Alam semesta mengandung jutaan energi di dalamnya, namun sayangnya manusia baru bisa  memanfaatkan sebagian kecil dari energi alam. Contoh energi alam adalah cahaya matahari yang dimanfaatkan untuk perkembangan teknologi di zaman modern, salah satu pemanfaatan energi matahari adalah teknologi solar sell atau panel surya. Dengan panel surya ini Anda bisa menghasilkan energi listrik dari cahaya matahari. Lalu seperti apakah pemanfaatan panel surya di zaman sekarang ??

Sejarah Terciptanya Teknologi Panel Surya

20171016042325.png

Anda pun tahu bahwa Matahari merupakan salah satu bintang raksasa di alam semesta yang menyediakan energi tak terbatas di dalamnya. Seiring berkembangnya teknologi, kini energi matahari bisa dimanfaatkan menjadi energi listrik yang kita butuhkan dalam kehidupan sehari seperti menonton tv, menyetrika, menerangi jalan, menanak nasi dan masih banyak lagi. Teknologi tersebut dinamakan sollar cell atau panel surya.

Berdasarkan catatan sejarah, teknologi panel surya bahkan sudah ada di abad ke-18, tepatnya pada tahun 1839 seorang ahli fisika asal Perancis bernama Alexandre Edmund Becquerel pertama kali mencetuskan teknologi panel surya. Awalnya teknologi panel surya pertama kali dicetuskan oleh beliau melalui percobaan penyinaran dua elektroda menggunakan berbagai spektrum cahaya yang menghasilkan efek Photovoltaic. Photovoltaic (Photo = cahaya dan voltaic = tegangan listrik) merupakan proses pembentukan energi listrik dari energi cahaya. Namun pada saat itu, jumlah energi listrik yang dihasilkan terlalu sedikit dan mudah habis.

Kemudian di tahun 1876, seorang guru bernama William Grylls Adam dan muridnya Richards Evans Day memperkuat penelitian Alexandre Edmund Becquerel yang mengemukakan bahwa di dunia ini terdapat benda material padat, yakni selenium yang dapat menghasilkan energi listrik apabila selenium terkena sinar tertentu. Meski hanya menghasilkan energi listrik dalam jumlah sedikit namun percobaan ini sekaligus membuktikan bahwa energi listrik dapat dihasilkan dari energi cahaya.

Pada tahun 1904, Albert Einstein pernah meneliti mengenai solar sell dan beliau menamakan percobaan tersebut dengan nama Efek Fotolistrik. Barulah di tahun 1941, peneliti bernama Russel Ohl berhasil mengembangkan teknologi panel surya sekaligus mematenkan produknya tersebut. Beliau dikenal sebagai orang pertama yang menemukan teknologi solar cell (panel surya) dan penggunaan panel surya buatannya masih digunakan sampai sekarang. 

Dalam pembuatan panel surya, beliau membutuhkan silicon. Sebuah panel surya dapat menghasilkan listrik karena bahan semikonduktor di dalamnya seperti silikon. Ketika silikon berkontak langsung dengan cahaya, maka dapat menimbulkan reaksi yang nantinya menghasilkan energi listrik.

Perkembangan Teknologi Panel Surya

Berdasarkan data terakhir mengungkapkan bahwa bumi diperkirakan akan mengalami krisis energi pada tahun 2060 dikarenakan menipisnya jumlah minyak bumi. Untuk itulah para peneliti di zaman sekarang berlomba-lomba mencari bahan alternatif, salah satunya dengan memanfaatkan energi matahari untuk menghasilkan energi.

Negeri Jepang bahkan sudah memanfaatkan teknologi panel surya sejak tahun 1980-an atau sekitar 3 dekade yang lalu, kemudian disusul negara maju di Eropa dan Amerika. Penggunaan solar sell juga merambah di bidang otomotif dan gadget, misalnya pembuatan mobil tenaga surya dan power bank tenaga surya. Lalu apa sajakah benda-benda di sekitar kita yang memanfaatkan panel surya di dalamnya ??

1.) Kendaraan Tenaga Panel Surya

20171016042330.jpg

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline