Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Fauzan Ilham

Psychology Student | Content Writer | Personal Growth

Mengetahui Apa Itu Nomophobia? Kecanduan Smartphone dan Ketergantungan Digital

Diperbarui: 13 Juni 2023   08:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: Edit in Canva

Dalam era digital yang semakin maju, teknologi mobile telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, ketergantungan yang berlebihan pada smartphone dapat menyebabkan fenomena yang dikenal sebagai nomophobia. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi apa itu nomophobia, gejala yang terkait, dan dampaknya terhadap kesehatan mental.

Nomophobia adalah singkatan dari "no-mobile-phone phobia" atau rasa takut dan kecemasan yang dialami seseorang saat tidak memiliki akses atau kehilangan smartphone mereka. Orang-orang yang menderita nomophobia merasa sangat tergantung pada perangkat mereka dan merasa cemas atau tidak nyaman ketika tidak dapat menggunakan atau memeriksa ponsel mereka.

Gejala nomophobia dapat bervariasi antara individu, tetapi beberapa tanda umum yang dapat diperhatikan meliputi:

  • Kecemasan dan ketegangan saat tidak memiliki akses ke ponsel.
  • Menggunakan ponsel secara berlebihan dan tidak terkendali.
  • Memeriksa ponsel secara konstan bahkan dalam situasi yang tidak tepat.
  • Mengabaikan interaksi sosial di dunia nyata karena fokus pada ponsel.
  • Gangguan tidur akibat penggunaan ponsel sebelum tidur.
  • Kesulitan dalam fokus dan produktivitas akibat gangguan ponsel.

Ketergantungan pada smartphone dan nomophobia dapat memiliki dampak yang signifikan pada kesehatan mental individu. Beberapa dampak negatif yang mungkin terjadi meliputi:

  • Kecemasan dan stres: Ketergantungan pada ponsel dapat meningkatkan kecemasan dan stres karena adanya kebutuhan konstan untuk terhubung dan merasa "terputus" saat tidak ada akses ke ponsel.
  • Gangguan tidur: Penggunaan ponsel sebelum tidur dapat mengganggu kualitas tidur dan mengganggu pola tidur yang sehat.
  • Gangguan interaksi sosial: Ketergantungan pada ponsel dapat menghambat kemampuan individu untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain di dunia nyata. Hal ini dapat mengarah pada isolasi sosial dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat.
  • Penurunan produktivitas: Penggunaan ponsel yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi dan produktivitas dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari.

Untuk mengatasi nomophobia dan ketergantungan pada ponsel, ada beberapa langkah yang dapat diambil:

  • Sadari penggunaan ponsel: Mulailah dengan memantau dan menyadari seberapa sering Anda menggunakan ponsel dan apakah ada pola ketergantungan yang terjadi.
  • Tetapkan batasan: Tentukan waktu dan tempat di mana ponsel tidak digunakan, seperti saat makan, berinteraksi dengan orang lain, atau menjelang tidur.
  • Cari alternatif: Temukan aktivitas lain yang dapat menggantikan penggunaan ponsel, seperti membaca, berolahraga, atau menghabiskan waktu dengan hobi yang Anda nikmati.
  • Tetapkan "digital detox": Sempatkan waktu untuk beristirahat dari penggunaan ponsel secara teratur. Misalnya, menghindari ponsel selama satu atau dua jam sebelum tidur atau menjalankan hari tanpa ponsel setiap minggu.
  • Cari dukungan: Jika Anda merasa ketergantungan pada ponsel sulit dikendalikan, cari dukungan dari teman, keluarga, atau konselor yang dapat membantu Anda mengelola penggunaan ponsel secara sehat.

Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, penting untuk menjaga keseimbangan antara teknologi dan kehidupan nyata. Dengan mengenali dan mengatasi nomophobia, kita dapat mengembangkan hubungan yang lebih sehat dengan smartphone dan meningkatkan kesejahteraan mental kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline