Bandung,20 januari 2019. aku mengendarai motor mengelilingi kota bandung yang ramai dan indah.kala itu gerimis,aku berhenti sejenak dan duduk di warung kopi.aku melihat suasana dijalan banyak orang yang menggunakan payung,tiba tiba ada segerombolan anak kecil bermain bola dijalan sambil lari larian menendang bola.aku jadi teringat dulu dengan teman temanku bermain bola dan memimpikan ingin menjadi pemain sepakbola profesional bersama.
aku bergegas pulang mengendarai motor kesayangan,kota Bandung saat itu masih ramai orang berlalu lalang.dan aku sampai dirumah aku memikirkan segerombolan anak kecil yang bermain bola tadi,saat aku memikirkan itu aku selalu teringat teman temanku dulu saat aku kecil.kita punya mimpi yang sama yaitu menjadi pemain sepakbola profesional bersama sama.
aku jadi teringat saat aku bertanding saat melawan musuh yang terkenal bermain kasar dan tidak sportivitas.saat aku membawa bola tiba tiba dari belakang musuh menekel kakiku dengan sangat kencang,kakiku langsung terasa sakit dan aku langsung dibawa ke rumah sakit.saat dokter memeriksa kakiku ternyata aku terkena penyakit acl.dan kata dokter aku tidak bisa bermain bola lagi karena kakiku yang sudah cacat.aku sangat depresi saat itu sampai aku tidak keluar rumah selama 1 bulan.
aku bener bener sangat depresi saat itu sampai sampai aku tidak makan selama 3 hari.aku setiap malam hari saat duduk di pojok kamar selalu menangis memikirkan penyakit acl ku yang tidak bisa bermain sepakbola lagi karena kaki ku yang sudah cacat.mimpi yang dari kecil aku bayangkan ingin menjadi pemain sepakbola profesional tapi mimpi itu pupus.pintu pun tiba tiba terketuk ibu memasuki kamarku dan menghampiriku yang sedang menangis.ibu memberikan nasihat kepadaku dengan berkata."nak kamu masih punya mimpi jangan karena penyakit acl mu tapi tidak bisa bermain sepakbola lagi" aku sadar segera bangkit aku masih bisa bermain sepakbola lagi.aku akan melakukan operasi walaupun biaya yang sangat mahal.
semangatku kembali berkobar.aku berlatih sepakbola lagi walaupun skill ku sudah tidak seperti dulu lagi tapi itu tidak membuatku sedih.akhirnya aku memulai pertandingan pertama ku di liga tarkam dan aku mencetak 20 goal selama 10 pertandingan. dan aku menjuarai turnament walaupun hanya sekelas liga tarkam tapi aku senang bisa bermain sepakbola lagi dan menjuarai turnament.aku bangga pada diriku sendiri bisa bangkit dari keterpurukan dan tetap bisa bermain sepakbola lagi walaupun hanya di liga tarkam tapi itu ga mengubah semangatku untuk bermain sepakbola lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H