Lihat ke Halaman Asli

Budaya ‘Nongkrong’ di Kampus

Diperbarui: 24 Juni 2015   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Secara epistimologi, nongkrong berarti membuang sesuatu yang dianggap ngga berguna untuk mendapatkan rasa nyaman. Pengertian lebih luasnya lagi, nongkrong itu diartikan sebagai kegiatan mengisi waktu luang sebagai sarana refreshing dari kepenatan rutinitas.

Sebagian orang mungkin menganggap budaya nongkrong itu cuma buang-buang waktu.  Tapi kita semua gak usah naïf, kalo ditongkrongan juga kita kadang dapet ilmu yang gak pernah kita dapet dari pendidikan formal.

Kalo lo masih beranggapan  kegiatan nongkrong itu negatif, coba deh lo pikir lagi atau lo bisa nyoba untuk sesekali gabung supaya lo sendiri punya bukti pengalaman apa dan bagaimana budaya nongkrong itu sebenernya. Dan misalkan lo emang ngerasa nongkrong itu ‘wasting time’, seengganya itu dari pengalaman empirik lo, bukan dari perspektif orang lain.

Disini gue cuma mau blakblakan, kenapa? Karena gue (mungkin lo juga) ngerasa ‘gerah’ dengan image negatif segelintir (atau mungkin mainstream) orang tentang tongkrongan. Dan anehnya beberapa orang (oknum mahasiswa atau dosen) yang mencap itu belom pernah terlibat langsung ditongkrongan.

Tongkrongan bukan sekedar buat have fun, kalo lo gak percaya tongkrongan juga punya sisi positif, ada kok. Misalnya, dari obrolan-obrolan kecil atau bahkan curhat beberapa temen lo ditongkrongan, lo bisa dapet nilai kehidupan dari pengalaman mereka yang mungkin aja berguna buat lo nanti. Selain itu, ditongkrongan juga secara gak langsung lo lagi belajar ilmu sosiologi. Yep, karena disetiap tongkrongan lo pasti nemuin yang namanya interaksi, interelasi, solidaritas dan soliditas disana.

Tapi lo juga harus aware milih tongkrongan, jangan sampe lo malah terjerumus di ‘zona’ yang salah dan akhirnya lo keasyikan nongkrong terus nyepelein kuliah lo. Ya lo udah dewasa kan? So, you can carry on yourself lah.

Nah ! gimana sob? Masih betah sama ‘pandangan miring’ lo itu? Atau mungkin lo mau langsung gabung ke tongkrongan? Jangan deh ! mikir dulu lah :D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline