Lihat ke Halaman Asli

Fauzan Faiq

Analis Perkara Peradilan

Memperkuat Wawasan Kebangsaan: Bela Negara sebagai Solusi Menghadapi Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan Di Tengah Isu-isu Kontemporer Masa Kini

Diperbarui: 9 Oktober 2024   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia dalam era globalisasi saat ini banyak mengahadapi beragam ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang tidak hanya berdimensi secara fisik namun juga sudah masuk dalam ranah ideologi, sosial, ekonomi dan budaya. Isu-isu kontemporer saat ini seperti korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisme, money laundering, proxy war serta cyber crime menjadi ancaman yang nyata bagi kedaulatan NKRI. Dalam menghadapi permasalahan tersebut, penguatan terhadap wawasan kebangsaan dan semangat bela negara menjadi hal penting untuk tetap menjaga keutuhan dan kedaulatan bangsa Indonesia.

1. Pentingnya Memperkuat Wawasan Kebangsaan

Wawasan kebangsaan merupakan cara pandang bangsa Indonesia dalam mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara dengan dilandasi kesadaran yang bersumber dari Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Wawasan kebangsaan ini bertujuan untuk memecahkan berbagai persoalan atau permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia demi mewujudkan masyarakat yang yang aman, adil, makmur dan sejahtera.

Era Globalisasi banyak membuat dampak positif yang banyak seperti adanya kemajuan teknologi dan perkembangan ekonomi yang baik. Namun, disamping dampak positif tersebut, tentu ada dampak negatif yang memunculkan ancaman, gangguan, hambatan serta tantangan terhadap kedaulatan negara. Oleh karena itu memperkuat wawasan kebangsaan dikalangan masyarakat, terutama diri sendiri sangat diperlukan untuk mempertahankan nilai -- nilai persatuan dan kesatuan.

2. Ancaman, Gangguan, Hambatan dan Tantangan terkait Isu-isu Kontemporer di Indonesia

Di tengah era globalisasi, Indonesia menghadapi berbagai isu kontemporer yang mencakup aspek sosial, politik, dan ekonomi. Isu-isu tersebut diantaranya korupsi, narkoba, terorisme dan radikalisme, money laundering, proxy war dan cyber crime. Isu kontemporer tersebut tentunya menjadi sebuah ancaman yang sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Diantara isu-isu tersebut di era sekarang tentu cyber crime yang lebih marak terjadi. Di tengah kemajuan teknologi digital sekarang ini, cyber crime atau kejahatan siber menjadi salah satu isu kontemporer paling berbahaya yang dihadapi Indonesia. Serangan siber tidak hanya mengancam sektor ekonomi melalui peretasan uang di bank, tetapi juga mengancam stabilitasi di masyarakat dengan penyebaran berita bohong atau hoax serta disinformasi yang dapat memicu ketegangan sosial antar masyarakat.

Kejahatan siber yang baru-baru ini terjadi ialah mengenai pencurian data nasional oleh hacker bernama brain chipher ransomware. Peristiwa itu terjadi karena kurang kuatnya system siber kita. Keamanan siber menjadi penting karena Indonesia masih berada dalam tahap perkembangan untuk memperkuat ketahanan digitalnya. Investasi dalam teknologi pertahanan siber dan edukasi kepada masyarakat tentang literasi digital menjadi kebutuhan mendesak agar negara ini bisa lebih tangguh menghadapi ancaman di dunia maya.

Isu-isu kontemporer yang saat ini terjadi di Indonesia tentu perlu adanya penanganan segera mungkin. Dalam menangani isu-isu tersebut tentunya kita harus memahami isu tersebut secara utuh dan kemudian dengan menggunakan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan objektif terhadap satu persoalan, sehingga dapat merumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar analisa yang matang.

3. Kesiapsiagaan Diri Untuk Bela Negara

Kesiapsiagaan bela negara merupakan keadaan siap siaga yang dimiliki oleh seseorang baik secara fisik, mental maupun sosial untuk menghadapi situasi yang beragam yang dilakukan atas dasar kebulatan sikap, tekad dan kesadaran disertai kerelaan berkorban sepenuh jiwa raga oleh kecintaan terhadap NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 untuk menjaga, merawat dan menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Dari penjelasan tersebut ditarik kesimpulan bahwa kesiapsiagaan awal untuk bela negara yaitu mengenai kesiapsiagaan jasmani dan mental. Kesiapsiagaan jasmani salah satunya dipengaruhi oleh aktifitas fisik. Di era globalisasi sekarang ini banyak aktifitas fisik yang dimudahkan sehingga hal tersebut menyebabkan kesehatan fisik kita mengalami penurunan. Sehingga untuk menghadapi persoalan tersebut kita perlu membiasakan olahraga agar kondisi fisik kita tetap stabil dan bugar. Selain kesiapsiagaan jasmani, sebagai langkah awal bela negara, kita juga harus meningkatkan kesiapsiagaan mental. Kesiapsigaan mental dinyatakan baik jika kita memiliki rasa aman, kasih sayang dan kebahagiaan. Namun kesiapsiagaan mental dapat dinyatakan kurang baik jika kita memiliki rasa cemas, marah kesal dan kurang percaya diri.

Kesimpulan

Wawasan kebangsaan dan bela negara adalah pilar utama dalam menghadapi berbagai isu kontemporer yang mengancam stabilitas dan keutuhan Indonesia. . Kesadaran akan ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan ini perlu ditingkatkan di seluruh lapisan masyarakat. Melalui penguatan nilai-nilai kebangsaan, dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat dalam kesiapsiagaan bela negara, kita dapat menghadapi tantangan global dengan tetap menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline