Lihat ke Halaman Asli

FAUZAN

Content moderator

Puisi: Ramadan Tanpa Garam

Diperbarui: 26 April 2020   15:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terik mentari membakar bumi
Jalanan tampak begitu sepi bak kota zombie
Tak ada yang lalu lalang
Semua mendekam di dalam gubuk masing-masing
Berharap sebuah keajaiban datang

Katanya, ini adalah ramadhan
Bulan yang seharusnya sesak dengan banyak orang
Penuh dengan makanan, pun minuman

Aku berjalan
Menuju sudut kota
Sungguh tak kutemui sang pedagang legendaris ku
Hanya seorang penjual tebu dengan wajah lesu

Aku kembali berjalan
Menuju tempat yang seharusnya segera ramai di malam hari
Dan yang kutemui hanyalah sebuah pagar dengan gembok emas

Aku kembali
Menuju surga dunia ku
Berkumpul bersama dua malaikat tanpa sayap
Mentari terbenam dan malam pun datang
Tak lama kemudian
Azan saling bersahutan
Begitu menentramkan
Namun, seperti ada yang kurang
Dan keheningan pun segera menutup malam

Inikah ramadhan ?
Begitu hambar
Bak sayur tanpa garam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline