Lihat ke Halaman Asli

Ahmad Fauzan

Diam Tertindas atau Bangkit Melawan

PMII Bengkulu: Membangun Kemandirian Lokalitas

Diperbarui: 17 April 2022   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Herliardo, Alumni PMII Bengkulu

PMII Bengkulu: Membangun Kemandirian Lokalitas

Fauzanahmadud - Hari Kelahiran PMII yang jatuh pada 17 April 2022 telah berumur 62 tahun sejak didirikannya pada tahun 1960 yang saat itu masih dalam naungan NU. 62 tahun pula pahit manis pergerakan di tingkat lokal maupun nasional telah dirasakan bersama di semaraknya PMII tercinta.

Harlah adalah peringatan yang terukur setiap tahunnya. Melalui Harlah kita semakin bersyukur karena organisasi yang kita cintai terus bergerak maju sesuai dengan perkembangan daerahnya masing-masing.
Selalu bersyukur dan mendoakan organisasi pengkaderan ini agar terus berkembang lebih baik dan berkontribusi lebih banyak bagi bangsa dan negara khususnya bagi kemajuan daerah. 

Kekuatan dari Harlah, adalah menyatukan kekuatan bersama dalam mencintai dan membangun pergerakan yang lebih bermartabat dan lebih memiliki peradaban terutama dalam memahami dan menerapkan kembali secara kontekstual Zikir, Pikir dan Amal Sholeh.

PMII hari ini khususnya bagi kepentingan bangsa dan negara, telah memberikan banyak masukan-masukan dan kerja-kerja kompeten. Membantu pemerintah membangun soliditas masyarakat dan merajut bangsa ditengah pandemi covid 19 dan ancaman radikalisme agama dan menyatukan pemuda dilintas multikulturalnya baik dari dalam dan luar negeri. 

PMII juga telah merangsek masuk pada banyak hubungan kerja yang strategis di pemerintahan, akademis dibanyak Perguruan tinggi negeri dan politis dibanyak partai dan parlemen hari ini.
Bahkan hampir saja menguasai setiap lini strategis kebijakan publik pemerintah yang bertujuan untuk kesejahteraan bangsa dan negara. Sebagai kader kita semua dapat membaca dan mengakses semua kekuatan personalisasi PMII secara organisatoris dengan mudah dimedia digital saat ini. 

Di sisi lain, hadirnya PMII di Indonesia, membawa spirit ketuhanan bernilai ibadah, menyebarkan paham moderat dan mengangkat nilai humanisme yang setara melalui haluan Aswaja sebagai dasar pokok dan sumbu utama praktek keagamaannya, semakin membuat masyarakat dan bangsa Indonesia percaya akan kekuatan dan partisipasi PMII secara organisasi di negara ini. 

Kemajuan nasional, ternyata, belum sepenuhnya bisa diimbangi oleh daerah. Salah satunya dengan ketertinggalan bentuk kemandirian kerja dan nilai ekonomis yang belum banyak disentuh pengerjaannya. 

Kemandirian organisasi masih dipertanyakan karena masih belum terlihat kreatifitas kader dalam menggalang dana sendiri dan memulai usaha untuk ekonomi sendiri dalam menghidupkan organisasi. Bahkan berlakunya kebiasaan hanya atas nama organisasi atau hanya karena hubungan baik atas relasi kuasa para senior yang ada, tetap berjalan seperti apa adanya..?!  

Sebagai kader ulul albab, penempatan zikir, pikir dan amal sholeh menjadi pilihan utama oleh PMII yang tidak dapat diubah oleh apapun. Karena ini adalah kerangka Aswaja yang mampu memberikan contoh terbaik kepada orang banyak terutama melekatnya pemahaman aswaja yang moderat dalam pencerahan hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline