TELEKOMUNIKASI DAN SATELIT
Telekomunikasi didefinisikan sebagai ilmu dan teknologi komunikasi jarak jauh. Kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan cepat, akurat, dan efisien selalu menjadi salah satu fokus utama dalam mendorong inovasi manusia.
Mulai dari manusia prasejarah dengan sinyal mereka hingga berkembang ke era digital yaitu smartphone, komunikasi masih tetap menjadi kunci untuk bertahan hidup dan sukses. Kemandirian sejajar dengan pertumbuhan manusia, menjadi lebih luas dan efisien seiring berkembangnya peradaban modern.
Telekomunikasi saat ini tak lepas dari pengguan sebuah satelit, karena didalam sebuah telekomunikasi pasti akan selalu membutuhkan jaringan yang sebagian besar bersumber dari satelit.
Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dengan waktu rotasi dan revolusi tertentu. Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, satelit adalah bintang siarah yang mengedari bintang siarah yang lebih besar, misalnya bulan yang mengedari bumi. Satelit dapat mengelilingi planet karena adanya gaya gravitasi planet. Satelit dibagi menjadi dua jenis yaitu satelit alami dan juga satelit buatan.
Satelit alami merupakan salah satu benda luar angkasa yang telah ada dan bukan buatan manusia yang mengelilingi bumi, sedangkan satelit buatan yaitu benda luar angkasa buatan manusia yang mengorbit planet, dimana dalam pembuatannya memiliki jenis dan fungsi tertentu dengan tujuan untuk kepentingan manusia. Beberapa contoh satelit buatan manusia yaitu, satelit navigais, satelit komunikasi, satelit penelitian, satelit militer, dan sebagainya.
Satelit buatan manusia pertama adalah Sputnik 1, diluncurkan oleh soviet pada tanggal 4 Oktober 1957 Memulai program sputnik rusia,dengan sergei korolev sebagai kepala disain dan kerim kerimov sebagai asistennya.
Diciptakannya satelit telah membantu berbagai bidang penting dalam kenegaraan seperti ekonomi dan komunikasi antar negara. Dengan di temukannya satelit tentu saja memberikan keuntungan yang sangat besar bagi komunikasi global bahwasanya akses informasi global sangat mudah dilakukan sehingga mempercepat dalam mengambil suatu keputusan.
Suatu satelit menerima sinyal frekuensi radio, yang di-uplink dari piringan satelit di Bumi yang dikenal sebagai stasiun atau antena. Selanjutnya sinyal tersebut dikuatkan, diubah frekuensinya dan dikirimkan kembali pada frekuensi downlink ke satu atau lebih stasiun bumi. Satelit memiliki peran dalam merancang, mengembangkan dan memperluas suatu jaringan.
Satelit komunikasi, yang merupakan salah satu jenis satelit, memiliki kegunaan yang meliputi komunikasi jaringan di pada wilayah yang luas, backhaul seluler, internet trunking, siaran televisi dan telepon jarak jauh (Krebs G. D., Telkom 2, 2013). Berdasarkan Radio Regulations ITU, terdapat dua kelompok pita frekuensi untuk satelit, yaitu: Unplanned Band dan Planned Band.
Unplanned Band yaitu pita frekuensi untuk satelit yang tidak dapat diklaim hanya milik salah satu negara dan penggunaannya diatur oleh ITU guna menjamin kesetaraan akses dan penggunaan slot orbit bagi semua negara. Planned Band yaitu pita frekuensi untuk satelit yang telah diatur oleh ITU agar setiap negara mendapatkan jatah slot orbit, kanal frekuensi, transponder satelit dengan cakupan dibatasi pada wilayah teritorial negara tersebut.