Lihat ke Halaman Asli

P.Aulia Rochman

Petualang Kehidupan Dimensi Manusia yang diabadikan dalam https://theopenlearner333.blogspot.com/

Musik: Jalan Sunyi Menuju Keabadian Jiwa

Diperbarui: 15 Januari 2025   17:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri made by Chatgpt

Pembukaan: Musik, Cinta, dan Perjalanan Jiwa

Pernahkah Anda merasakan saat di mana nada-nada musik seperti berbicara langsung ke hati, menghapus sejenak duka, bahkan menggugah sesuatu yang lebih dalam---mungkin sebuah harapan, mungkin sebuah kesadaran? Musik memiliki kekuatan itu: kekuatan yang melampaui kata-kata, menembus batasan logika, dan menyentuh jiwa kita yang terdalam.

Bagi saya, perjalanan dengan musik dimulai di bangku SMA, ketika pertama kali memainkan lagu "Begitu Indah" dari Padi dalam sebuah pentas seni. Kala itu, gitar bass saya retak saat latihan, memaksa saya untuk menghadapi tanggung jawab yang besar di usia muda. Tetapi dari insiden kecil itu, musik mulai mengajarkan arti pengorbanan, cinta, dan perjuangan.

Lama setelah masa-masa itu berlalu, makna lagu-lagu Padi seperti bertumbuh bersama saya. Lirik-liriknya, yang awalnya hanya tentang cinta remaja, kini terasa sebagai sebuah panggilan spiritual. Kata-kata itu tidak sekadar indah, tetapi mengajarkan cinta tulus yang bersumber dari keikhlasan. Musik yang dulu menjadi teman saat jatuh cinta, kini menjadi pengingat akan Tuhan dan makna hidup yang lebih dalam.

Dalam dunia yang semakin sibuk, musik menjadi medium untuk menemukan kembali diri kita. Di tengah kebangkitan meditasi berbasis musik dan gerakan solidaritas seperti aksi untuk Palestina yang melibatkan musisi, kita diingatkan bahwa harmoni bukan hanya tentang nada, tetapi juga tentang cinta dan empati. Musik, lebih dari apa pun, adalah bahasa universal yang menghubungkan kita dengan sesama dan Yang Maha Kuasa.

Bagaimana? Apakah Anda siap untuk menjelajahi dimensi lain dari musik?

A. Musik Sebagai Ekspresi Jiwa

Musik adalah bahasa tanpa kata, medium yang dapat dimengerti oleh semua orang tanpa memandang budaya, agama, atau bangsa. Sebuah nada sederhana memiliki kekuatan untuk menyentuh hati dan menyingkap rasa yang sulit diungkapkan dalam bahasa sehari-hari. Dalam tradisi Sufi, Hazrat Inayat Khan menggambarkan musik sebagai bentuk spiritualitas tanpa wujud, yang disebut sama. Ia berkata bahwa mendengar musik adalah mendengarkan suara jiwa, sebuah jembatan yang menghubungkan manusia dengan Tuhan.

Dalam sama, musik bukan hanya alat hiburan, melainkan juga sarana meditasi dan refleksi diri. Ritme, harmoni, dan melodi dirasakan bukan hanya oleh telinga tetapi oleh hati. Tradisi ini menunjukkan bagaimana musik bisa menjadi jalan sunyi menuju kedekatan dengan Sang Pencipta, melampaui dimensi duniawi menuju pengalaman spiritual yang mendalam.

Refleksi saya pribadi terhadap musik menemukan resonansi yang sama. Lirik lagu-lagu Padi, seperti "Begitu Indah" atau "Semua Tak Sama," awalnya terasa sebagai ungkapan cinta universal. Namun, seiring waktu, saya mulai melihat kedalaman pesan di baliknya. Ketika Fadly menyanyikan, "Karena cinta yang tulus adalah cinta yang tidak butuh alasan," saya menyadari maknanya tidak hanya relevan dalam hubungan manusia tetapi juga dalam hubungan dengan Tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline