Lihat ke Halaman Asli

Tuhanku Maha Kaya (Bag. 1)

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1346943196484808702

Dia berkata: “Yaa Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah yang Maha Pemberi." -- QS. Shaad [38]: 35.

Bukankah Allah Maha Kaya (Al-Ghaniy, The Sufficient) yang kekayaan-Nya tidak akan berkurang setetes pun meski semua makhluk-Nya meminta. Allah juga Maha Penganugerah Kekayaan (Al-Mughniy, The Enricher), tapi kenapa kita tidak pernah berani minta kaya kepada Allah? Kenapa tidak minta dianugerahi rezeki yang sebanyak-banyaknya dan seluas-luasnya? Padahal sudah jelas, Allah itu Maha Kaya dan Maha Penganugerah Kekayaan.

Kita bukannya datang ke Allah, sebagian kita malah memilih datang ke orang (makhluk), minta bantuannya agar dilancarkan rezeki. Ini kan aneh? Apalagi tidak jarang, seseorang yang kita datangi itu, kondisi hidupnya justru lebih memprihatinkan. Baik kondisi ekonomi, kondisi sosial maupun kondisi spiritual. Hanya karena yang datang itu biasanya adalah mereka yang hidupnya sering menjauh dari Allah, jarang ingat Allah, maka seseorang tersebut tampak lebih alim daripadanya.

Oke, kembali lagi, kalau kita sudah tahu bahwa Allah Maha Kaya, maka jangan minta yang sedikit. Jangan malu meminta kepada Allah, karena Allah justru menyuruh, “Mintalah kepada-Ku, pasti Kukabulkan.” Jika sebaliknya, bisa-bisa Allah justru akan marah kepada orang yang hanya minta sedikit, wong Allah sudah memberitahu bahwa Dia Maha Kaya.

Sebelum melanjutkan, saya akan beranalogi dengan 2 perumpamaan, di tulisan berikutnya: ... BERSAMBUNG ....

Sumber: Rahasia Mempercepat Kepastian Sukses, Penerbit Qultum Media: 2012.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline