Apa yang pertama kali terlintas di benak kalian ketika mendengar kata "minimalis"? Bagi sebagian orang akan berpikir minimalis adalah bagaimana kita dapat hidup se-irit mungkin. Pada kenyataannya, hidup minimalis adalah sebuah seni agar kita dapat menjalani hidup dengan sederhana, penuh syukur, dan bahagia. Gaya hidup ini berangkat dari sebuah pola pikir bagaimana kita dapat mengatur seluruh aspek kehidupan dengan porsi yang cukup dan tidak berlebihan.
Berbicara mengenai gaya hidup, perilaku konsumtif menjadi salah satu penghambat untuk memulai hidup minimalis. Bagi sebagian orang, belanja adalah salah satu kegiatan yang mereka lakukan di saat jenuh. Terkadang, seseorang membeli barang yang mereka lihat dari etalase toko hanya karena keunikan barang tersebut. Maka tak jarang jika benda-benda itu pada akhirnya tidak digunakan dan hanya memenuhi isi rumah. Perilaku ini biasa kita kenal dengan sebutan impulsive buying.
Belajar hidup minimalis dapat dilakukan oleh berbagai kalangan, termasuk bagi ibu milenial yang saat ini sedang dimanjakan dengan adanya e-commerce. Segala kebutuhan rumah tangga dapat mereka beli dengan mudah secara online, seperti peralatan dapur, bahan makanan, perlengkapan bayi, hingga barang-barang yang menjadi daya tarik semata. Berbagai macam barang yang mereka miliki terkadang dapat menimbulkan penumpukan. Oleh karena itu, perlu adanya edukasi dan wadah bagi para ibu rumah tangga untuk dapat memanfaatkan barang-barang tersebut dan belajar untuk menerapkan hidup minimalis.
Menjadi seorang ibu bukanlah halangan untuk menjalani hidup minimalis. Ini bukan kompetisi, tapi saling berbagi, memotivasi, dan menginspirasi sekecil apapun langkahmu menjalani hidup minimalis dalam keseharian dan pengasuhan.
-Indonesian Minimalist Moms
Indonesian Minimalist Moms adalah wadah bagi para ibu dan calon ibu untuk dapat mewujudkan gaya hidup minimalis. Komunitas ini dapat kita jumpai di berbagai macam akun media sosial, seperti Instagram (minimalistmoms.id), Telegram (Indonesian Minimalist Moms), dan Website (bundaminimalis.blogspot.com). Komunitas ini dibentuk dengan tujuan untuk mengedukasi seluruh ibu di Indonesia agar dapat memanfaatkan barang-barang di rumah dengan baik.
Terdapat berbagai macam kegiatan yang dilakukan untuk membantu proses penerapan hidup minimalis, salah satunya adalah #PrelovedtoReloved. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu dengan cara membagikan hasil decluttering yang dapat dijual atau diberikan kepada para anggota komunitas. Tidak hanya itu, bentuk edukasi lainnya dapat dijumpai dari diskusi dalam grup yang membahas topik seputar parenting hingga webinar yang diselenggarakan secara rutin.
Seperti yang kita ketahui, decluttering adalah salah satu kegiatan yang dilakukan untuk memilah dan mengurangi barang-barang yang tidak diperlukan. Kegiatan ini harus diimbangi dengan kemampuan organizing yang baik. Barang-barang tidak terpakai hanya akan menjadi tumpukan yang dapat memicu perasaan sesak dan aura negatif bagi pemiliknya. Oleh karena itu, decluttering menjadi kegiatan yang dapat meningkatkan aura positif bagi siapapun yang melakukannya.
Evi Syahida atau yang akrab dipanggil Visya adalah pendiri komunitas Indonesian Minimalist Moms. Beliau mengungkapkan berbagai nilai dalam komunitas yang diharapkan menjadi wadah inspirasi bagi para ibu untuk belajar bersama, yaitu:
Kepercayaan Diri
Kepercayaan diri sangat diperlukan bagi seseorang untuk dapat melakukan sesuatu. Menjadi seorang ibu tidak menghalangi kesempatan besar untuk dapat menerapkan gaya hidup minimalis, baik dalam pengasuhan maupun keseharian. Justru hal ini harus disadari sejak dini oleh para ibu agar dapat mengatur gaya hidup minimalis di dalam rumah tangga.
Saling Mendukung
Untuk dapat mengubah suatu kebiasaan buruk harus disertai dukungan dari orang-orang terdekat. Berbagai macam tantangan dalam penerapan hidup minimalis akan dirasakan bagi mereka yang baru memulainya. Oleh karena itu, komunitas ini memberikan motivasi dan edukasi kepada anggotanya untuk dapat menerapkan gaya hidup minimalis.