Nampak kesempurnaan menjadi citra positif yang selalu dicari khalayak,
Nampaknya, kini nilai diri hanya sampai taraf fisikal
Reputasi moral, sifat, tingkah laku, maupun perbuatan pribadi menjadi bual
Tak lagi ada kecantikan jiwa,
Adanya hanyalah cantik rupa
Yang bisa bisa kapan saja menua.
Haha pantas saja penghuni negeri ini gampang dibual
Ternyata memang akar permasalahan datang dari jiwa yang gila akan jual
Rupa kini diperjual belikan, dipertontonkan untuk menjadi rupawan.
Tak pantaskah mereka-mereka yang tak sebanding namun sesanding dapat hak yang sama?
Pantaskah mereka diperlakukan berbeda hanya karena berbeda tampang?