Lihat ke Halaman Asli

Anisa Faujia

Mahasiswa Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB University

KKN-T Inovasi IPB University Edukasi Pembuatan Eco-enzym Dukung Keberlanjutan Program Harum Madu

Diperbarui: 16 Juli 2023   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber: penulis

Tim KKN-T Inovasi (Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi) IPB University Desa Mekarraya, Kabupaten Garut berupaya bersama masyarakat dukung ketahanan pangan desa secara berkelanjutan. Salah satunya melalui Program Harum Madu (Halaman Rumah Bermanfaat Terpadu) yang merupakan program Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat dalam rangka mengurangi krisis gizi dan pangan di tingkat desa, khususnya rumah tangga.

Masalah krisis pangan dan pemenuhan gizi menjadi isu yang menjadi perhatian baik di level kabupaten maupun nasional. Hal tersebut berkaitan dengan permasalahan stunting yang menjadi permasalahan nasional dan membutuhkan penanganan serius. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Garut merumuskan program Harum Madu yang dilaksanakan secara otonom di setiap desa. Termasuk salah satunya desa yang terletak di Kecamatan Kersamanah, Kabupaten Garut yaitu Desa Mekarraya.

Program Harum Madu sudah ada dan terlaksana selama beberapa bulan di Desa Mekarraya. Namun, pelaksanaannya belum dilakukan secara efektif dan efisien di seluruh RW yang ada dan belum dilaksanakan secara berkelanjutan. Hal tersebut menjadi latar belakang Tim KKN-T Inovasi IPB University melaksanakan Program Sosialisasi dan Demonstrasi Harum Madu x Eco-enzym di Desa Mekarraya.

Program ini disambut secara hangat oleh masyarakat setempat terlihat dari partisipasi mereka dalam kegiatan yang terlaksana pada Selasa, 11 Juli 2023. Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 20 peserta yang terdiri dari masyarakat umum berbagai umur mulai dari anak-anak, remaja, hingga dewasa dan dilaksanakan di Lapangan Volly Desa Mekarraya. Lokasi ini dipilih agar mempermudah panitia dan peserta dalam melakukan demonstrasi.

sumber: penulis

Kegiatan diawali dengan pemaparan mengenai Eco-enzym. Pembuatan eco-enzyme ini bertujuan untuk sebagai langkah awal merawat tanaman dengan mengolah enzim dari sampah organik yang biasanya dibuang secara cuma-cuma menjadi pupuk cair alami bagi tanaman yang akan ditanam. Eco-enzym cenderung mudah dibuat dan terdiri dari bahan-bahan yang mudah digunakan sehingga dapat dipraktikkan kembali oleh masyarakat yang nantinya akan menjadi pupuk cair bagi tanaman Harum Madu.

Setelah demonstrasi pembuatan eco-enzym dilakukan juga praktik penanaman semai sayuran Harum Madu yang terdiri dari tanaman tomat, cabai, sawi, dan kangkung. Pemilihan semai ini didasarkan oleh kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan konsumsi rumah tangga. Pada sesi ini, masyarakat dengan dipandu oleh panitia secara antusias mempraktikkan penanaman sayuran sekaligus pemupukan menggunakan eco-enzym yang sudah siap pakai.

"Program Harum Madu sangat potensial dalam mencegah krisis pangan di tingkat rumah tangga terutama ketika harga bahan pangan meroket, sehingga kami harapkan program ini dapat terlaksana secara optimal" ujar Rizky Gumilang, selaku perwakilan mahasiswa. Diharapkan dengan pelaksanaaan Program Sosialisasi dan Demonstrasi Harum Madu x Eco-enzym ini dapat mengedukasi masyarakat dalam menanam dan merawat sayuran pangan secara individu, sehingga masyarakat dapat menjadi mandiri dan program Harum Madu dapat terlaksana secara berkelanjutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline