Lihat ke Halaman Asli

Dedicated for U

Diperbarui: 24 Juni 2015   17:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


"Menatap hal-hal yang harus di kerjakan sendiri...

menceracau dalam diam.. tak bisa berbicara..

karena sekarang....

aku tau, gelisah ini milik sendiri...

ini adalah antara aku, dan kehidupan aku...

tak ada kau dan dia di sesi kali ini..."

ku pikir ini cuma soal aku..

yang merasa betapa berarti nya hal yang kita jalani beberapa dekade lalu...

betapa aku sendirian, dan mulai merasa timpang tampa bantuan mu..

"kau pintar menurut ku..

sangat membantu.."

dalam ketidak berdayaan dan kesendirian...

aku benar mengerti besar andil mu dalam pertarungan kita yang lalu..

hari ini,

stelah waktu berlalu beberapa waktu..

menyisakan sedikit jarak, ruang dan waktu diantara kita...



tiba-tiba saja...

kita bertemu..

berbagi dan saling mengeluh...

dan sejumput haru.. menetes hangat di sela-sela sudut mata....

agh....

hari ini, kita belajar tidak egois...

menyadari... bahwa kita dulu sangat saling membantu...

bahwa dulu.. ketika kita sering saling berdiam..

tetap saja semua berlalu dalam tawa..



yah.. mungkin kali ini kita akan berjuang dijalan kita masing-masing...

dan mungkin besok.. garis takdir  tak memberikan kita jalan  yang searah lagi..

tp aku masih berharap...

dalam jarak panjang perjalan yang akan kita tempuh...

kau, aku, kita... akan saling berhenti...

sekedar untuk menyapa... berbagi cerita..

menepuk pundak dan saling menguatkan...



karena pada saat itu...

sungguh kita akan mengerti bahwa kita begitu berarti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline