Lihat ke Halaman Asli

[FFK] Boneka Laut

Diperbarui: 26 Juni 2015   07:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

tepuk riuh rendah

waktu kutemukan boneka ini layu

dari tangan ombak yang aku tidak tahu:

bergelombang tinggi sampai ujung genting,

lalu membawa siapa saja kecuali aku.

.

meski basah dan bau,

boneka ini manis. bibirnya dikulum senyum,

selalu memandangku namun bisu.

.

kucuci, kuberi wangi.

peluk hangatku untuknya

agar dingin tak dirasa

dan kami bermain lagi

.

andai boneka ini pemberian ibu

pasti warnanya tidak ungu

tapi biru. seperti laut,

yang kata ibu seindah cintanya padaku.

sayang, aku tak setuju

.

biru itu bisa jadi putih, kemudian buih

dan mengajak serta ibu bersamanya

dalam gulungan raksasa yang tak kukira.

cintakah itu?

.

aku tak tahu

.

hanya boneka ini, temanku,

pemain sepi baik hati.

tiap sore kuajak ke pantai

sambil menanti merah mentari kembali,

.

dan kudekap ia rapat-rapat

bila kusaksikan laut mengungu dan berderu

agar tak merenggut bonekaku

.

.

-------------

berkolaborasi dengan mas naim (no. 149: duet kolaps), trimakasih mas tetangga ^^

-------------

UNTUK MEMBACA TULISAN PARA PESERTA FFK YANG LAIN MAKA DIPERSILAKAN MENGUNJUNGI BLOG KF sbb: KampungFiksi@Kompasiana




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline