Lihat ke Halaman Asli

fatur rahman

freelance

Air Mata Kesedihan Menghujani Bumi Gaza saat Lebaran

Diperbarui: 17 Mei 2021   10:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lebaran atau perayaan Idul Fitri merupakan momen yang membahagiakan bagi seluruh umat Muslim di dunia. Tetapi, tidak untuk tahun ini, warga Palestina harus merayakan hari Raya Idul Fitri 1442 H, yang jatuh pada hari Kamis di bawah serangan tentara Israel. Penyerbuan dari jalur udara menodai kebahagiaan umat muslim Palestina. Bukan mercon dan kembang api yang menghiasi hari besar mereka, melainkan rentetan ledakan dengan ratusan target manusia. Tidak ada lagi tangis haru, kini berganti tangis sendu karena korban yang berjatuhan.

Malam itu, saat takbir berkumandang di seluruh penjuru bumi, tidak untuk Palestina. Suasana disana mencekam, tidak ada perayaan takbir dan jalanan Kota Gaza menyerupai kota hantu. Pejabat dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan Mesir menyatakan bahwa upaya serangan balik sedang diupayakan, namun tidak ada tanda kemajuan. 

Hamas meluncurkan roket sekitar 1.500 pada senin malam, jumlah ini diperkirakan merupakan jumlah dari sepertiga jumlah yang ditembakkan selama perang tahun 2014. Hal inilah yang memicu pertempuran besar menjelang Hari Raya Idul Fitri. Dan terjadilah letusan bentrok pada Rabu malam di seluruh negri. Bom terus ditembakkan, hingga tidak sedikit dari mereka yang menjadi korbannya.

Israel melanjutkan serangan udara di Jalur Gaza pada tanggal 14 Mei 2021. Pada serangan ini, Kementrian Kesehatan Gaza melaporkan, terdapat 113 korban tewas, 31 korban anak-anak dan 580 orang mengalami luka. Dimana saat serangan ini pasukan militer Israel mengerahkan tentara dan juga tank dekat wilayah Palestina yang dikuasai. Namun, tidak ada laporan serangan darat yang terjadi, seperti laporan sebelumnya. Menurut laporan dari kontributor Aljazair, serangan darat membutuhkan banyak persiapan dan pasukan. 

Dia mencatat bahwasanya, ada kemungkinan bahwa persiapan, pasukan, dan tank belum mencukupi. Akan tetapi, dalam pernyataan ini dibantah oleh pihak Israel, yang mengatakan bahwa serangan darat telah dimulai. Yakni dari sebulan yang lalu di Kota Yerussalem, saat pengadilan Israel mengeluarkan putusan penggusuran penduduk palestina agar kediaman mereka digantikan oleh pemukim Yahudi. Langkah inilah yang menyulut aksi di seluruh wilayah Palestina, dan situasi semakin buruk saat polisi Israel menyerang Masjid Al-Aqsha. Ratusan umat muslim banyak yang terluka karena insiden ini.

Istimewanya dalam kejadian ini, meskipun warga Palestina mengalami serangan secara bertubi-tubi dari tentara Israel, mereka tetap menjalankan Hari Raya Idul Fitri di Masjid Al-Aqsa, Yerussalem. Bahkan mereka menggelar shalat Ied secara berjamaah di masjid tersebut. Padahal sebelumnya, Masjid ini menjadi saksi bisu atas aksi serangan tentara militer Israel. Yang pastinya menimbulkan suasana tak biasa dalam benak setiap warga Palestina.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline