Mereview Materi
Asal Mula Agama
Antropolog Edward Burnett Tylor (1832-1917) mendefinisikan agama sebagai kepercayaan makhluk gaib dan menyatakan bahwa keyakinan ini berasal sebagai penjelasan kepada dunia. Kepercayaan pada makhluk gaib tumbuh dari upaya untuk menjelaskan kehidupan dan kematian.
Religion Langguage Art and Custom' (1) Ia berpendapat bahwa asal mula agama adalah kepercayaan manusia tentang adanya jiwa'. Mengapa manusia sederhana itu menyadari tentang adanya jiwa atau roh, dikarenakan yang nampak dan dialaminya.
Menurut Marett, konsep jiwa yang kompleks seperti itu terlalu sulit bagi manusia primitif untuk dipahami. Sebagai gantinya, ia mengusulkan pandangan yang baru. Marett berpendapat bahwa akar dari semua kekuatan agama berasal dari perasaan manusia yang merasa rendah atau tak berdaya ketika dihadapkan pada gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa alam yang dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa dalam kehidupan manusia.
Dalam pandangan Marett, alam tempat gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa itu terjadi dianggap oleh manusia sebagai tempat tinggal kekuatan yang jauh melebihi kekuatan-kekuatan yang sudah dikenal manusia dalam alam sekitarnya. Tempat inilah yang disebut sebagai "The Supernatural" atau yang lebih dari alam. Gejala-gejala dan peristiwa-peristiwa yang luar biasa tersebut dianggap sebagai hasil dari kekuatan supernatural atau kekuatan sakti.
Menurut Frazer pada mulanya manusia itu hanya menggunakan magic untuk mengatasi masalah yang berada di luar batas kemampuan akalnya, kemudian dikarenakan ternyata usahanya dengan magic tidak berhasil maka mulailah ia percaya bahwa alam semesta ini didiami oleh para makhluk halus, roh-roh halus yang lebih berkuasa daripadanya. Perbedaan antara 'magic dan agama adalah jika magic merupakan suatu sistem asap dan perilaku manusia untuk men capai maksud dan tujuannya dengan menggunakan kekuatan gaib yang ada dalam alam, sedangkan agama (religi) adalah suatu sistem sulap dan peniaku manusia untuk mencapai maksud dan tujuannya dengan bersandar atau menyerahkan diri pada kemauan dan kekuasaan makhluk halus yang menempati alam.
Agama Orang Brahma dan Buddha
Pada mulanya orang India ini menganut agama Brahma dan Budha mereka percaya akan adanya dewa-dewa sebagai Tuhan mereka, selain itu orang India juga mempercayai adanya kelahiran kembali di mana orang yang sudah meninggal akan memiliki kehidupan kembali dari kehidupan yang sebelumnya. Namun untuk memperoleh kelahiran kembali itu kembali lagi pada diri manusia bagaimana ia hidup di masa yang sebelumnya, dalam artian apakah selama dia hidup pernah melakukan kebaikan dari situ akan dilihat apakah dia layak untuk dilahirkan kembali atau tidak. Jika ingin dilahirkan kembali tentu ada syarat yang harus dilakukan yaitu, dengan melakukan kebaikan seperti yang dijelaskan diatas tadi, ada kesalehan dan yang terakhir kesabaran.
Namun seiring dengan perkembangan zaman orang India mengalami perubahan lagi dalam agama mereka, keyakinan mereka pada ajaran Budha mulai turun dan terdesak oleh Brahma. Mereka lebih meyakini dewa Whisnu yang mereka anggap sebagai kekuatan alam, kearifan, dan waktu masa kini. Para pemuja Brahma di Jawa dapat ditemukan di daerah Pasuruan atau Probolinggo karena pernah ada ditemukan beberapa arca yang menandakan pemujaan pada Brahma. Adapun Hindu mereka mulai bercampur dengan Hindu Parsi. Sejak kedatangan Hindu Parsi, para penganut Hindu di Jawa mulai mempraktikan ajaran magis mereka memuja benda langit dan api. Jika kita ingin melihat peninggalan orang Budha salah satunya adalah Candi Borobudur yang merupakan candi terbesar di Indonesia.
Ajaran Budha mempercayai bahwa kedatangan mereka pertama itu diutus oleh Brahma, di mana kehadirannya itu sebagai penebus dosa dan menjadi penghotbah. Budha percaya bahwa dewa-dewa itu tidak ada, mereka meyakini untuk mencapai tinggkat dewa atau ketuhanan harus melalui beberapa tahap. Adapaun keyakinan Budha mengenai terjadinya alam mereka percaya bahwa hanya ada dua hal yang kekal yaitu, Akasha atau ruangan, dan Nirwana sebagai tempat memudar dan hilangnya hawa nafsu.