Lihat ke Halaman Asli

Teori Belajar Kognitif, Metakognitif, dan Pendekatan Konstruktivisme

Diperbarui: 11 November 2024   09:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Teori Kognitiv

Proses belajar bukan sekedar menerima informasi secara pasif tetapi siswa juga harus secara aktif terlibat dalam membangun pengetahuan pemahaman sendiri. Pembelajaran melibatkan ekspresmental yang kompleks memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. 

Kognitif adalah serangkaian proses mental yang kompleks yang dimulai dari penerimaan informasi dan berakhir pada pengambilan keputusan. Proses ini mencakup pemahaman analisis dan pencegahan informasi yang kemudian digunakan untuk mengarahkan tindakan seseorang.
Teori Lewin menekankan bahwa belajar adalah proses yang dinamis, di mana berbagai faktor psikologis dalam bidang kognitif individu saling terkait dan saling memengaruhi selama pengalaman belajar. Dengan mempertimbangkan sifat holistik dari bidang kognitif individu, teori Lewin memberikan perspektif komprehensif tentang mekanisme kompleks yang mendasari proses belajar.

Teori belajar kognitif berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan yang melibatkan mental dan bukan semata-mata perubahan perilaku yang tampak.1 Prinsip- prinsip dasar dari teori belajar kognitif meliputi: 

  1. Proses belajar bukan sekadar menerima informasi secara pasif, melainkan siswa harus secara aktif terlibat dalam membangun pengetahuan dan pemahamannya sendiri.

  2. Pembelajaran melibatkan aktivitas mental yang kompleks, seperti mengamati memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah.

  3. Pengetahuan baru yang diperoleh siswa dibangun berdasarkan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya.

Metakognitif

Kemampuan seseorang untuk mengidentifikasi, memahami, dan mengontrol proses berpikir mereka sendiri yang bisa disebut juga sebagai metakognitif. Salah satu tujuan dari pengembangan keterampilan mata kognitif adalah untuk meningkatkan kesedihan diri seseorang tentang apa yang mereka pelajari. Juga sangat berperan untuk mengembangkan kemandirian belajar selain membantu dalam pemecahan masalah. Dengan metakognitif dapat membantu sistem memahami lebih baik Bagaimana mereka belajar dan strategi apa yang paling efektif untuk belajar. 

Penerapan metakognitif dalam belajar dibagi menjadi tiga tahap yaitu :

  1. Perencanaan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline