Lihat ke Halaman Asli

Pengertian Filsafat Essensialisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Essensialisme

Diperbarui: 21 Mei 2020   18:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Assalamulaikum wr wb
Disini saya akan menjelaskan tentang filsafat pendidikan esensialisme beserta pemikiran tokoh-tokoh fillsafat esensialisme

1.Pengertian Filsafat Esensialisme

 Esensialisme berasal dari bahasa inggris yaitu "essential dan isme". Aliran essensialisme adalah aliran yang menginginkan manusia agar kembali kepada kebudayaan lama, karena menurut mereka bahwa kebudayaan lama telah menjadikan manusia berbuat kebaikan kepada sesama umat manusia. 

Essential yang mempunyai arti inti atau pokok, sedangkan kata isme artinya aliran atau paham. Essensialisme merupakan suatu istilah yang kurang jelas dan juga mencakup aliran yang meniliti essensi, artinya yaitu apa yang membuat sesuatu tersebut, berlawanan, yaitu sesuatu yang hanya sebuah kebetulan. 

Dalam biologi dan filsafat essensialisme memiliki arti yang berbeda. Dalam biologi dijelaskan bahwa esensialisme adalah aliran dimana spesies nabati dan hewan berbeda antara satu dengan yang lain.

Sedangkan menurut filsafat, essensialisme adalah paham tentang manusia yang berlawanan dengan eksistensialisme. Essenssialisme juga memiliki tujuan, yaitu lebih mengutamakan essensi dibandibgkan dengan eksistensi.

2.Pemikiran Tokoh-Tokoh Aliran Essensialisme

a. William C. Bagley
Menurut William C. Bagley filsafat essensialisme mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1.Minat-minat yang kuat dan tahan lama tumbuh dari upaya belajar
2.Pengawasan pengarahan, serta bimbingan orang dewasa
3.Kemampuan mendisiplinkan diri adalah suatu untuk mencapai tujuan
4.Essensialisme menawarkan teori yang kuat dan kokoh tentang pendidikan

b. Johan Amos Cornenius (1592-1670)
Johan Amos berpandangan bahwa segala sesuatu diajarkan melalui indra, karena pintu gerbangnya jiwa adalah indra.

c. Johann Henrich Pestalozzi (1746-1822)
Johann Henrich Pestalozzi memiliki kepercayaan bahwa sifat alam tercermin pada diri manusia, oleh karena itu dalam diri manusia terdapat kemampuan wajarnya. Ia juga percaya kepada hal yang transdental, menurutnya manusia mempunyai hubungan transdental dengan Tuhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline