Lihat ke Halaman Asli

Di sebuah teras ku ucapkan syukur

Diperbarui: 26 Juni 2015   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ba'da magrib.....

Sebelum makan malam, bapak memberikan jambu dari hasil kebun dirumah. Akhirnya aku membuat jus jambu dengan campuran tomat.

Ada alasan khusus klo lg beli jus di luar, paling sayang kalo beli jus jambu, ya karena mungkin ada kebun di depan dan di belakang rumah :D


***


hemm....jusnya sudah jadi 3 gelas.. 1 untuk kk, 1 untuk adik dan 1 untukku..eits tapi aku tau, aku tidak boleh langsung meminumnya karena aku harus makan dulu, ya beginilah resiko lambung yg kadang bermasalah.tidak boleh telat makan.


Akhirnya, aku mengambil nasi dan lauk pauk teman2nya 1 piring sedang...ga perlu di list lauknya (hiden mode on)


Ku duduk diteras depan..

cuaca begitu cerah. Semilir angin yang sangat sejuk. Suara jangkrik yg mungkin hinggap di pohon, dan sesekali terdengar suara kodok dari kejauhan.

Yang tak kalah hebat adalah langit hitam (tanda malam) dengan bulan tampak penuh sangat terang.

"de, bulan bagus amat, meuni ngagebrai" ucap bapak.


Sungguh semua merupakan nikmat yang tak terhitung...tafakur akan ciptaan Mu, agar tetap tercipta rasa syukur

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline