Lihat ke Halaman Asli

Fatmia Kamila

Halo, saya Mahasiswa dari Universitas Islam Negeri Jakarta Syarif Hidayatullah dengan Program Studi Kesejahteraan Sosial.

Rezeki yang Baik

Diperbarui: 3 Juli 2024   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT atas segala berkat, nikmat, dan Rahmat yang telah diberikan pada kita semua. Sholawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan seluruh pengikutnya.

Kata rezeki merupakan kata serapan dari bahasa Arab. Dalam struktur bahasa Arab, rezeki (Ar-Rizq) bermakna Al-Hazhu, yaitu anugerah, karunia yang menjadi bagian khusus atas seseorang.


Dikutip dari buku Rezeki: Mengungkap Makna, Meraih Rezeki dalam Perspektif Al-Quran dan Al-Hadits oleh Fakhrizal Idris, definisi rezeki (Ar-Rizq) menurut pakar ada dua, yakni:

1. Perihal (keadaan) pemanfaatan sesuatu dan pada waktu yang bersamaan pihak lain tidak boleh memanfaatkannya (tanpa izin)

2. Makna dari kata rezeki dalam konteks Al-Qur'an dan hadits dapat dibagi menjadi dua macam yakni segala sesuatu yang dapat diambil kemanfaatannya dan rezeki yang sifatnya Mulkiyah (kepemilikan)

Rezeki merupakan karunia yang diberikan Allah swt kepada makhluknya, dan Allah akan menjamin rezeki dari berbagai arah, salah satunya dengan perantara bekerja, sehingga semua mendapatkan bagiannya. Rezeki yang diberikan Allah tidak bisa dihitung satu persatu dan bukan hanya didapatkan dari bekerja saja. Namun Allah memberikan rezeki kepada manusia di dunia melalui banyak cara dan jalan yang telah disebutkan dalam Al-Qur'an.

Allah SWT telah menjamin rezeki setiap makhluk di dunia ini. Bahkan Ia juga menyatakan bahwa tiada satu binatang melata pun yang tidak dijamin rezeki oleh-Nya. Lalu apakah semua yang kita peroleh dinamakan rezeki? Jawabannya adalah tidak. Karena yang dinamakan rezeki adalah segala sesuatu yang kita peroleh dan dimanfaatkan. Jika tidak dimanfaatkan dalam bahasa agama itu bukanlah dinamakan rezeki, melainkan hanya sebagai hasil usaha. Rezeki tidak hanya berbentuk material, ketenangan bathin adalah rezeki, rumah tangga yang sakinah adalah rezeki, bahkan anak-anak yang sholeh dan mudah diatur adalah rezeki yang tak terhingga nilainya.

Lalu bagaimana agar rezeki yang kita peroleh tersebut berkah ?

Ada 4 tanda atau cara agar rezeki yang kita peroleh tersebut berkah:

  • Halal

Dalam Islam, sumber rezeki berasal dari Allah SWT dan manusia sebagai hamba-Nya berusaha untuk memperolehnya secara halal dan memanfaatkannya dengan sebaik mungkin. Menjaga kehalalan dalam mendapatkan dan memanfaatkan rezeki menjadi poin penting dalam Islam.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline