Lihat ke Halaman Asli

Fatmawati PujiLestari

sarana informasi

Kelompok 13 KKN MIT DR UIN Walisongo Terapkan Bilik Disinfektan di Pesantren Fadhlul Fadhlan

Diperbarui: 19 Februari 2021   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar rangkaian (dokpri)

Saat ini didunia tengah digemparkan dengan kedatangan virus corona atau sering disebut dengan covid-19. Corona berasal dari Wuhan pada awal Desember 2019 seorang pasien didiagnosa menderita pneumonia yang tidak biasa. Berbagai daerah didunia telah terpapar virus covid-19. Kasus positif COVID-19 semakin hari semakin bertambah.

Di Indonesia  kasus positif Covid-19 masih mengalami peningkatan. Belum ada tanda-tanda keberhasilan dalam mengendalikan laju penularan virus corona. Berdasarkan data Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional (2021), perkembangan kasus positif Covid-19 per 9 Februari 2021 terjadi penambahan pasien positif sebanyak 8.700 kasus dengan jumlah kasus aktif 169.351 kasus atau persentasenya 14,4% dibandingkan rata-rata dunia 24,13%.

Jumlah kesembuhan sebanyak 973.452 kasus atau 82,9% dibandingkan rata-rata dunia 73,69%. Pada kasus meninggal sebanyak 31.976 kasus atau 2,7% dibandingkan rata-rata dunia 2,18%.

Pemerintah dan masyarakat berupaya untuk mencari cara agar penyebaran virus Covid-19 dapat diberhentikan. Ada dua upaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat yang berasal dari berbagai kalangan untuk mencegah laju penularan virus corona, yaitu upaya langsung dan tidak langsung.

Upaya memutus rantai penyebaran secara tidak langsung yaitu dengan melakukan edukasi terkait protocol kesehatan yang harus dijalankan pada saat masa pendemi bisa melalui video, pamphlet, spanduk. Upaya langsung yaitu protocol kesehatan yang telah diterapkan masyarakat Indonesia seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan penyemprotan disinfektan apabila ingin memasuki suatu tempat yang baru disinggahi.

Pencegahan virus Covid-19 secara langsung dapat dilakukan dengan melakukan pembuatan bilik (chamber) disinfektan. Disinfektan adalah proses pengurangan jumlah mikroorganisme dengan memanfaatkan bahan disinfektan yang dapat membunuh, mengendalikan, mencegah mikroorganisme yang bersifat membahayakan.(World Health Organization 2018)

Untuk bilik disinfektan telah diterapkan diberbagai tempat khususnya seperti ditempat – tempat umum dan tempat yang rawan terbentuk clauster baru seperti pondok pesantren. Dalam upaya memutus penyebaran virus covid-19 kelompok 13 KKN MIT DR UIN Walisongo menerapkan bilik disinfektan otomatis.

Sebelum diterapkan bilik disinfektan otomatis Pesantren Fadhlul Fadhlan telah memilki bilik disinfektan manual dengan menekan tombol power untuk memakainya. Agar lebih efektif dalam penggunaan kelompok 13 memperbaharui menjadi bilik disinfektan otomatis. 

Bilik disinfektan otomatis dibuat dengan menggunakan bahan antara lain paket arduino pro mini leonardo, relay 1 channel , buzzer , switch on off, kabel jumper, sensor ultrasonic, box, adapter 12 V. Langkah pertama dengan membuat perintah dengan menggunakan modul arduino yang terdapat di computer untuk menggerakan sensor. Setelah kode perintah jadi diinstal ke dalam arduino pro-mini leonard. Semua komponen tersebut dirangkai menjadi satu bagian.

Komponen yang telah dirangkai menjadi satu dimasukan kedalam box sebagai pelindung. Lalu alat penyemprot otomatis (dengan sensor ultrasonic) dirangkai bersama pompa dan adaptor 12 V sesuai dengan gambar dibawah ini.

(dokpri)

Bilik disinfektan di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan ada dua yaitu di depan masjid Raudhatul Jannah dan di depan Ndalem Pengasuh Ponpes. Alat penyemprot disinfektan otomatis dipasang didepan masjid Raudhatul Jannah, tempat pintu masuk ke Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline