Lihat ke Halaman Asli

Softlens, Antara Mata Belok dan Mata Belek

Diperbarui: 4 April 2017   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ngomong – ngomong soal softlens nih, saya mau cerita pengalaman saya pakai softlens yang beberapa kali miris..

Pertama kali pakai softlens pas kuliah, itupun perlu banyak pertimbangan. Dan akhirnya diputuskan memang butuh *butuh buat bikin makin kece di pesta kampus* alamakkk… tapi untunglah pengalaman malam pertama saya pakai softlens aman.. ga ada yang namanya iritasi atau kejadian yang bikin merinding disko. Hanya, kalau mata jadi gampang kering atau perih saat makai softlens tetep ada. Tapi saya anggap sebagai hal yang wajar. Karena pikiran pertama saya. Softlens tersebut menempel lekat di mata jadi dia menghalangi masuknya oksigen ke kornea. Mungkin yang bikin perih ya itu. Selain itu softlens adalah benda asing, yang bagaimanapun juga benda asing yang ada di dalam tubuh bikin ga enak, ga nyaman, ngganjel. Ada mitos pula, softlens dengan kandungan air yang lebih banyak lebih bagus buat mata. Dan… ternyata saya salah pemirsa. Menurut artikel yang pernah saya baca, softlens itu idealnya tidak melekat pada kornea mata. Diibaratkan kaca lalu diberi air dan ditaruh plastic diatas air tersebut, plastic tersebut pasti ga nempel di kaca dong ya, nah seperti itulah softlens di mata. Jadi sebenarnya softlens itu mengambang di mata. Dimana mata terlapisi oleh cairan yang sperti air mata *atau malah memang air mata* setiap kita berkedip maka idealnya softlens tersebut geser sedikit  +- 1 mm, sehingga memberi kesempatan cairan yang berada di bawah softlens tersebut diperbarui. Mengenai mitos bahwa softlens dengan kadar air lebih tinggi itu bagus juga salah. Softlens biasanya terbuat POLIMER yang bersifat hidrofilik atau suka air, bukan berarti softlens tersebut mengandung air “bawaan”. Hal itu berarti bahwa pori – pori softlens tersebut menyerap lebih banyak air/ cairan yang ada di sekitar softlens tersebut.

Jadi..jika softlens itu nangkring di mata, berarti ia menyerap cairan mata lebih banyak dibanding softlens dengan tulisan kadar air lebih rendah. Akibatnya? Ya kondisi mata orang kan beda – beda yah, nah khawatirnya kalau saja mata kita termasuk mata dengan kadar air yang tidak terlalu banyak, dan kita memakai softlens dengan kadar air tinggi. Kan jadi garing *kemripik kali ya* airnya dikit tapi diserapnya banyak. Nah hal tersebut mengakibatkan softlens menempel ketat pada mata, sehingga menyebabkan kornea mengalami kekurangan oksigen. Hal paling fatal adalah timbulnya pembuluh darah pada kornea, ini adalah hal yang ga boleh terjadi. Sumber : http://www.optiknisna.info/soflen-berkadar-air-tinggi-lebih-bagus-mutunya-anggapan-keliru.html

Selama 6 bulan pertama, saya aman – aman saja pakai softlens, wong saya juga ga pakai tiap hari. Jujur aja saya sangat amat lebih nyaman pakai kacamata daripada softlens. Walaupun saya termasuk orang yang rajin dan telaten. Kuku saya ga pernah panjang, dan setiap akan pasang atau lepas softlens saya selalu cuci tangan dengn sabun dan pasang peralatan safety,haha.. tapi ya.. itu ribet. Kalau pakai kacamata mau pasang atau lepas ya tinggal pasang atau lepas gitu aja kan ya..Saya lupa merek softlens pertama saya apa, dulu itu seharga 75rb kalau ga salah.

Lalu pengalaman softlens kedua saya, agak miris. Softlens yang baru saya pakai sekali, robek.. untung saya cepat sadar kalau softlens saya robek. Kalau ga, ya bisa gawat itu. Pertama kali pakai sih enak ya. Berasa ga pakai softlens, tapi pas pemakaian kedua kok ngganjel banget. Saya pasang copot berulang kali tetap sama. Sampai akhirnya saya lepas dan saya amati, ternyata pinggirannya sobek. Sobeknya cuma seuprit, tapi ya tetep ga bisa dipakai lagi, bisa bahaya kalau dipakai lagi takutnya menggores kornea yang bisa menyebabkan kebutaan.

Lalu pengalaman softlens ketiga saya kembali aman, nah softlens keempat saya lebih ekstrim fatalnya dibanding softlens kedua saya. Pengalaman ini terjadi bulan oktober 2014 lalu saat saya akan menhadiri konferensi sains international di serpong. Nah saya pakai softlens, aman.. begitu habis sarapan mau berangkat ke tempat koferensi kok jadi ngganjel gitu saya merem agak lama, saya buka mata kok masih ngganjel, akhirnya saya ngaca, badalah…. Jantung saya  hamper loncat, softlens saya tinggal setengah coba. Siapa tikus yang berani masuk ke mata saya dan makan setengahnya lagi *mabok* pelan – pelan saya ambil softlens saya yang setengah tadi, sambil merem dan berdoa, saya minta petunjuk Allah supaya menunjukan jalan yang benar kepada softlens saya yang setengahnya lagi untuk pulang. Tiba – tiba saya merasakan kelopak mata saya ada yang ngganjel. Saya urut – urut ternyata itu softlens saya maturnuwun gusti *sujud syukur*

Sejak saat itu sebenarnya saya sudah bener – bener kapok pakai softlens, tapi tuntutan penggemar *haiyah, yang ini boong* membuat saya kembali memakai softlens. Jadi beberapa hari lalu saya dapat liburan gratis ke jogja yang saya ceritakan disini. Liburannya nyemplung ke air bo’ dan ga mungkin saya pakai kacamata. Khawatir kacamata saya jatuh. Nah kalau ga pakai kacamata saya ga bisa liat bohainya pemandangan sekitar goa pindul dan rafting sungai oya. Dan terpaksa dengan senang hati saya beli softlens lagi. Kali ini saya beli di optic yang buka outletnya di mall biar lebih terpercaya. Haha *ga ada teorinya kalau beli di mall lebih terpercaya, aliran sesat ini* rencananya saya ga akan renang, lha saya ga bisa renang. Tapi liat teman – teman segrup pada renang semua dan meninggalkan saya dengan pemandu berdua doang yang dengan setia mendorong ban saya. Timbul rasa iri saya. Toh saya pakai pelampung, ga bakal bisa tenggelam. Saya nyemplung. Saya lupa aturan kalau softlens ga boleh dipakai buat renang karena khawatir tercemar bakteri yang ada di air. Apalagi renangnya di kali alias sungai. Wes lah kepalang tanggung. Mas pacar juga malah ngajakin drama di air dan jahilin saya. Modal bismillah aja, semoga Allah melindungi saya dari segala kemungkinan buruk yang bisa terjadi. Dan alhamdulilah semuanya aman.

Tapi pas pemakaian softlens kedua, mata saya jadi gampang belekan pemirsa, mana beleknya ijo, gede dan lengket, saya kan jadi malu plus khawatir, pada waktu itu lagi jalan sama mas pacar dan teman – temannya. Akhirnya setelah pemakaian hampir 8 jam, saya putuskan untuk mencopotnya. Karena mata saya pedih dan merah. Saya penasaran dong, apa ini ada hubungannya dengan pemakaian softlens saat saya renang sehingga menyebabkan bakteri bersarang di softlens tersebut. Padahal udah saya cuci pakai cairan softlens loh.. searching – searching, lha kok nemu info ngeri macam ini coba.. http://www.kaskus.co.id/thread/000000000000000006352480/hampir-buta-gara2-soflens

Saya jadi mikir lagi buat pakai itu softlens balik atau enggak. Padahal jangka waktu pemakaiannya masih 5 bulan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline