Lihat ke Halaman Asli

Bukan Hanya Tuhan yang Mengubah Dunia

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika saya mendengar kata-kata itu rasanya lebih baik jika orang iu diam saja, karena memang itu bukakn kata yang bijak dikatakan. Ketika ada seorang teman diberi pertanyaan dari teman saya yang lain tentang nilainya yang jelek. Teman saya hanya menjawab, itu adalah takdir Tuhan katanya.

Rasanya saya tidak terima, ketika Tuhan dijadikan alasan atas kemalasannya ketika dia mendapatkan hal yang membahagiakan aku yakin dia tidak akan menjadikan Tuhan sebagai alasan dia mendapat sesuatu hal itu. Tapi ketika dia sedang mengalami keterpurukan dia akan menjadikan Tuhan sebagai alasannya.

Tuhan itu menciptakan manusia sebagai makhluk yang paling sempurna, ketika kamu tidak pandai bukan berarti itu takdir dari Tuhan. Kamu saja yang tidak mau berusaha lebih untuk mendapatkannya, pernah tahu yang namanya Prof. Yohanes Surya, dia adalah orang yang menjadikan anak Papua yang tidak tahu baca tulis menjadi orang yang mampu meraih mendali emas di olimpiade fisika.

Apakah kamu buta, orang yang paling bodoh saja bisa pintar. Bagaimana dengan kamu yang sudah menimba ilmu selama dua belas tahun ini. Apakah kamu juga akan merasa bodoh karena Tuhan,


Tuhan itu tidak akan merubah suatu kaum jika kaum itu sendiri tidak mau berubah

Bukan hanya Tuhan yang dapat mengubah dunia ini, kamu merubah duniamu dengan usaha dan kerja kerasmu, jangan pernah salahkan Tuhan. Hehhh, kadang-kadang aku jadi sebel ketika mereka dengan santainya mengucap hal-hal itu, apakah mereka juga tidak tahu Albert Einstein, yang dulu waktu kecil dikeluarkan dari sekolah karena terlalu bodohnya. Sehingga di ajar oleh ibunya sendiri. Dan hasilnya luar biasa bukan, tidak ada E = mc^2 tanpa dia. Kalian tidak akan pernah mempelajari fisika tanpa adanya penemuan-penemuan dari anak yang dulunya dikeluarkan dari sekolah karena bodoh.

Usaha, itu jalan yang paling terbaik. Berusahalah dulu, ketika kamu jatuh maka kamu tidak akan jatuh ditempat itu lagi. ketika kamu terjatuh untuk kedua kalinya itu membuat kamu semakin bertahan. Jangan menyerah, coba lihat usaha keras ayah dan ibumu untuk menyekolahkanmu agar kamu menjadi orang yang lebih baik dari mereka. Agar kamu bisa menjadi lebih dari mereka, sekolah dengan giat jangan kecewakan mereka. Meskipun nilai itu tidak menjamin kesuksesan, tapi tolong berikanlah mereka hal terbaik yang kamu punya sekarang, bukan besok. Karena mereka disini sekarang, bukan besok ataupun besoknya lagi. Sekarang berikan yang terbaik, besok juga.

Karena kita tidak pernah tahu, seberapa panjang umur kita ataupun orangtua kita. Berikanlah mereka hal terbaik yang bisa kamu lakukan sekarang. Tidak perlu menunggu dan jangan sampai kau menyesal esok hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline