Lihat ke Halaman Asli

Fatmawati

Mahasiswa Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNS

Toleransi, Dialog, dan Kesatuan: Memahami Perdebatan di Balik Sumpah Pemuda

Diperbarui: 2 November 2023   22:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pribadi

Sumpah Pemuda adalah peristiwa penting dalam sejarah Indonesia yang terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928. Peristiwa ini terjadi di Jakarta saat itu yang dikenal sebagai Batavia. Pada saat itu, para pemuda dari berbagai organisasi pemuda dan pelajar dari seluruh Nusantara berkumpul dalam Kongres Pemuda II. Salah satu momen paling ikonik dari Kongres Pemuda II adalah saat pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang etnis yang berbeda bersatu untuk menyatakan satu niat dan tekad. Pada tanggal 28 Oktober 1928, para pemuda yang hadir bersumpah atau ikrar bersama untuk:

  • Mempertahankan satu bahasa, yaitu bahasa Indonesia, sebagai bahasa persatuan bangsa.
  • Mempertahankan satu tanah air, yaitu Indonesia.
  • Mempertahankan satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia.

Pembentukan butir-butir Sumpah Pemuda tidak hanya menandai semangat persatuan, tetapi juga mencerminkan keragaman pandangan dan perdebatan yang mengiringi proses tersebut. Kisah di balik pembentukan butir-butir Sumpah Pemuda mengungkap kompleksitas dan keanekaragaman yang ada di antara para pemuda pada masa itu. Dalam prosesnya, terdapat fakta menarik yang mencerminkan semangat toleransi, dialog, dan kesatuan, yang layak untuk dipelajari.

Keanekaragaman Budaya dan Bahasa: Persatuan dalam Perbedaan

Pada saat itu, Indonesia dihuni oleh berbagai suku, bahasa, dan budaya yang berbeda. Perdebatan para pemuda mencerminkan keinginan untuk menjaga keberagaman tersebut sambil tetap menyatukan bangsa. Bahasa resmi, identitas budaya, dan perayaan hari kemerdekaan menjadi titik perdebatan yang menarik, mempertimbangkan kepentingan masing-masing daerah.

Perbedaan Ideologi: Mencapai Kesepakatan dalam Perbedaan

Pemuda dari berbagai latar belakang ideologi, tujuan, dan pandangan nasionalis terlibat dalam proses penyusunan butir-butir Sumpah Pemuda. Diskusi dan perdebatan mereka mencerminkan semangat untuk menegosiasikan perbedaan demi mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi semua.

Peran Pemimpin Pemuda: Mediasi dan Kesatuan

Peran penting tokoh-tokoh pemuda seperti Soekarno, Mohammad Yamin, dan tokoh lainnya menjadi kunci dalam memediasi perdebatan. Mereka memfasilitasi dialog dan meneguhkan semangat persatuan di tengah perbedaan pandangan yang ada.

Dampak Jangka Panjang: Perjuangan Membentuk Identitas Bangsa

Hasil dari perdebatan itu, yaitu butir-butir Sumpah Pemuda, memiliki dampak jangka panjang dalam membentuk semangat persatuan dan identitas bangsa Indonesia. Kesepakatan ini memberikan fondasi kuat untuk perjuangan menuju kemerdekaan dan menjadi tonggak penting dalam sejarah Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline