Lihat ke Halaman Asli

Hijau

Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hijau...

Begitulah warnamu dalam hatiku

Kau selalu jadi semangat pagiku

Kau penguatku

Menggenggamku dengan sikapmu

Memelukku dengan perhatianmu

Kau

Pelemah terjahatku

Pemaki tersadisku

Penjaga terbaikku

Tak pernah benar-benar melepasku

Aku, untukmu

Adik manjamu

Gadis lemah dan cengeng

Aku rapuh

Sempurna dalam kelemahanku

Kini aku pergi,

Terbang dengan sayapku yang tak sempurna

Aku siap jatuh dan terluka

Aku tak peduli dengan tangis dan lukaku nanti

Aku bisa tanpamu

Harus bisa

Nanti

Jika ada tangisku,

Jangan mengusapnya,

Jangan merengkuhku,

Biarkan aku menikmati tangisku,

Dan lihat saja dukaku

Nanti

Jika ada jatuhku,

Jangan ulurkan tanganmu,

Jangan genggam jemariku,

Biarkan aku bangun sendiri,

Meski harus tertatih,

Pandangi saja

Nikmati bagaimana aku berlalu

Seperti aku menikmati terjal jalanku

Nikmati ketiadaanku

Nikmati kebebasanmu tanpaku

Bebanmu ...

Belenggumu ...

Untukmu hijauku

Tetaplah jadi hijau

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline