Lihat ke Halaman Asli

Fatmawati R

Mahasiswa

Lara

Diperbarui: 12 Desember 2024   18:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

L A R A
Oleh: Andi Fatmawati Rusdin

Aku, duduk meringkuh dikegelapan malam
memandang maya yang membungkam
mencari secercah harapan

Aku terjebak dalam jurang yang curam
tertimbun bebatuan harapan yang tak lain adalah maya
penaku terus terukir, mencari jiwa yang bisa mengulurkan tangannya padaku
Tak ada yang mengetahui diriku
Sekalipun kau!

Aku ingin berteriak
namun, lisanku telah terkoyak
Aku ingin menangis
namun, air mataku telah habis
Aku ingin berlari
namun, lagi-lagi kaki ku telah robek

Hanya tersisa jemari yang terus menari bersama pena
mengukir cerita luka lara
menyaksikan luka yang abadi

Aku akan terus disini ...
di jurang yang curam ini
jurang yang telah engkau hadiahkan
bukankah hadiah itu harus dihargai?
Yah, aku menghargai hadiahmu

Aku akan terus duduk meringkuh di jurang ini
sembari mengukir aksara lara
menghibur bekas-bekas keprihatinan untuk diriku.
Bukankah terasa indah?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline