Lihat ke Halaman Asli

Merajut Asa di Tengah Duka

Diperbarui: 8 Januari 2025   18:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dalam gelapnya malam yang merangkul,
Aku berdiri, meski hati berguncang,
Duka menjelma seperti duri yang memukul,
Namun asa tetap bernyanyi pelan.

Tangis adalah teman di setiap jejak,
Mengiringi langkah yang rapuh, tak pasti,
Tapi di balik kabut yang tebal dan pekat,
Ada sinar kecil yang setia menanti.

Kehilangan mengajariku arti harap,
Bahwa jatuh bukan akhir dari perjalanan,
Merajut asa dari benang yang kusut,
Menjadi kain utuh, meski penuh cobaan.

Kau mungkin jauh, tertelan jarak,
Namun cintamu tak pernah redup di hati,
Di tengah duka, aku temukan jejak,
Untuk mencipta harapan, meski tersembunyi.

Kita adalah kisah yang belum selesai,
Lembaran baru menanti untuk ditulis,
Merajut asa di tengah duka yang mengerai,
Karena cinta ini tak pernah habis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline