Di jalan tanah merah yang sunyi,
Langkahku terukir dalam keheningan,
Setiap jejak menyentuh bumi yang lembut,
Menyisakan debu yang perlahan terbang, hilang, dan terlupakan.
Di kiri-kanan, pepohonan berdiri diam,
Tak ada suara selain desah angin yang merayu,
Di bawah rimbun dedaunan, kenangan datang,
Seperti bayang-bayang yang tidak pernah benar-benar hilang.
Jalan ini, yang dulu penuh tawa,
Sekarang terasa sepi, tanpa kaki yang berlarian,
Hanya suara alam yang menemani,