Lihat ke Halaman Asli

Menerima Luka, Merawat Cahaya

Diperbarui: 1 Januari 2025   17:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mAda luka yang tak terlihat mata, 

Mengendap di balik senyum dan tawa. 

Ia hadir sebagai kenangan pahit, 

Menggores jiwa, melukai semangat. 

Namun, luka bukan akhir cerita, 

Ia hanya tanda bahwa kita pernah merasa. 

Meresapi sakit, menghadapi badai, 

Adalah langkah menuju cahaya damai. 

Aku menerima luka dengan sepenuh hati, 

Tanpa mengusir, tanpa menyembunyi. 

Karena dalam setiap retak yang ada, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline