Keheningan jatuh perlahan di ruang tamu,
Mengisi celah antara detak jam dan bayang waktu.
Tak ada suara, hanya bisikan angin dari jendela,
Namun, di sana, ada ketenangan yang bicara.
Sofa diam, memeluk tubuh yang lelah,
Karpet lembut menyambut pijakan yang pasrah.
Lampu temaram, sinarnya tenang,
Menghapus bayang gundah yang menyerang.
Di ruang ini, kata-kata tak lagi perlu,
Hanya diam yang membawa rindu.
Rindu akan diri, yang sering tersesat,