Lihat ke Halaman Asli

Hujan Debu Di Halaman Tua

Diperbarui: 21 Desember 2024   13:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di atas tubuhku, debu menari

seperti hujan yang turun tanpa henti. 

Halaman-halamanku mengerang sunyi

menanti sentuhan yang tak pernah kembali. 

Dulu, aku hidup dalam genggaman

membawa cerita ke jiwa-jiwa yang haus. 

Kini, aku terdiam dalam kesepian

tenggelam dalam waktu yang tiada arus. 

Debu ini adalah bukti luka

bahwa aku terlupa dalam ruang tanpa suara. 

Setiap butirnya menambah beban

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline