ada bekas jemari di atasku sentuhan
hangat yang dulu membasuh waktu.
Tapi kini, jejak itu menghilang, tersapu debu, ditelan bayang-bayang.
Lembaranku dulu bersuara lantang diceritakan, didengar, dan dipegang.
Namun sekarang, aku sendiri meradang
menanti tangan yang hilang di malam panjang.
Di mana kau yang dulu mencariku?
Yang menulis mimpi dengan tinta biru.
Kini aku terbaring bisu
di sudut yang sepi, tanpa pelukanmu.
Aku ingin disentuh lagi dibaca, diingat, dijadikan saksi.