Lihat ke Halaman Asli

Merelakan Tanpa Air Mata

Diperbarui: 6 Oktober 2024   19:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak semua perpisahan butuh tangis,

Ada yang dilepaskan dengan senyum kecil,

Seperti daun gugur di musim luruh,

Ikhlas, meski tak lagi bersama angin.

Merelakan tak selalu berakhir perih,

Kadang ia hadir sebagai bentuk kasih,

Membiarkan yang kita cinta pergi,

Bukan karena kalah, tapi karena mengerti.

Air mata tak selalu bicara jujur,

Terkadang diam lebih punya makna,

Bahwa dalam keheningan,

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline