Lihat ke Halaman Asli

Rindu di Ambang Pintu

Diperbarui: 23 September 2024   16:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di ambang pintu rumah tua,
terdengar deru napas yang sabar,
rindu terjalin di setiap inci kayu,
menyimpan kenangan masa lalu yang tak pernah layu.

Langit sore memeluk lembayung,
seolah merayu agar kau segera pulang,
angin menyapa dengan bisikan lembut,
"Di sini, tempatmu selalu ditunggu."

Jendela terbuka, menatap jalan sepi,
seperti mata yang tak lelah mencari,
tangan-tangan pintu menggenggam angin,
menunggu suara langkahmu yang makin dekat.

Setiap sudut rumah ini penuh cerita,
dari tawa yang dulu menghiasi meja makan,
hingga tangis kecil yang dulu didengarnya,
kini sunyi, namun tetap setia menunggu.

Tak ada gemuruh waktu yang mampu meruntuhkan,
dinding-dinding yang dibangun oleh harapan,
sebab di ambang pintu, rindu tak pernah usang,
menunggu pulang, meski harus selamanya bertahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline