Ketika langit mendung mulai menangis,
Tetesan hujan jatuh perlahan,
Membawa namamu di setiap butirannya,
Mengalir lembut di antara jejak kenangan.
Hujan itu, seperti rindu yang tak pernah henti,
Mengisi bumi dengan cinta yang tak terbendung,
Setiap tetesnya mengingatkanku padamu,
Pada saat-saat kita berdua, meski kini hanya bayangan yang tersisa.
Dalam gemuruh petir dan angin yang menghempas,
Ada suara hatiku yang memanggil namamu,
Kau hadir dalam setiap tetesan yang jatuh,