Lihat ke Halaman Asli

Surat untuk Ibuku

Diperbarui: 12 Juli 2024   00:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di setiap hembusan nafas ini,
Aku merindukan hangat pelukanmu,
Dan senyummu yang menyejukkan hatiku,
Bagai sinar mentari pagi yang membangunkan dunia.

Dalam tiap detik kehidupan yang berlalu,
Aku belajar dari kebaikan dan kesabaranmu,
Mengukir jejak kehidupan dengan cinta dan pengorbanan,
Menjadi manusia yang lebih baik berkatmu.

Terima kasih untuk doa-doamu yang tiada henti,
Mengiringi setiap langkahku dalam gelap dan terang,
Menguatkan hati dan menyemangati perjuangan,
Di dalam sendu dan suka, kau selalu ada.

Ibu, dalam surat ini kusampaikan cinta tak terhingga,
Yang mungkin tak terucapkan setiap saat,
Namun terpahat dalam setiap irama detak jantung,
Menyatu dalam napas dan rindu yang tiada batas.

Semoga aku bisa menjadi anak yang membahagiakan hatimu,
Seperti engkau selalu menghadiahkan bahagia di setiap hariku,
Dan meski kata-kata tak mampu menggambarkan sepenuhnya,
Cinta dan terima kasihku hanya untukmu, Ibu tercinta.

Dalam setiap doa yang kuhaturkan,
Kau selalu menjadi permohonan terindah,
Agar engkau diberkahi kesehatan dan kebahagiaan,
Serta panjang umur yang penuh berkah.

Terima kasih, Ibu,
Atas segala yang engkau berikan dan korbankan,
Engkau adalah cinta sejati yang mengalir,
Dalam surat ini, kucurahkan seluruh rasa cinta dan kasih sayangku.

Dengan cinta dan rindu yang abadi,

(Siti Fatmawati)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline