Lihat ke Halaman Asli

Gerimis Telah Usai

Diperbarui: 7 Juli 2024   14:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setelah hujan reda, gemericik masih terdengar,
Lembutnya membelai tanah yang basah.
Irama alam mengalun pelan,
Seperti senandung yang menceritakan kisah.

Daun-daun menari, menyapa angin yang datang,
Menghapus jejak air yang perlahan hilang.
Gemericik di genangan kecil,
Membawa kedamaian, mengalirkan tenang.

Senandung gemericik yang usai,
Menggambarkan keheningan yang penuh makna.
Di setiap tetesan yang perlahan mengering,
Tersimpan kenangan, terjalin dalam irama.

Langit berwarna jingga, menyambut malam yang tiba,
Cahaya lembut bulan menerangi bumi yang basah.
Senandung gemericik, meski telah usai,
Meninggalkan jejak indah di hati yang resah.

Bersama angin malam yang berhembus,
Senandung itu menghilang, namun tak pernah benar-benar pergi.
Di dalam hati, ia terus hidup,
Menjadi pengingat, bahwa setelah hujan, selalu ada keindahan yang menanti.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline